Menteri Kesehatan Dorong Penghuni Lapas Lakukan Tes HIV
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek meminta seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan untuk mendorong rekannya yang positif mengidap HIV melakukan tes HIV.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek meminta dukungan kepada seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan di Indonesia mendorong rekannya yang positif mengidap HIV agar secara sukarela melakukan tes HIV.
Menurut Nila hal tersebut penting guna mencegah dan mengobati penderita HIV di lingkungan Lapas yang ditaksir mencapai seribu orang.
Ajakan tersebut disampaikan Nila dalam sambutannya saat acara Peringatan Hari AIDS Sedunia 2018, di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA, Cipinang, Jakarta Timur, Senin (17/12/2018).
Baca: Sandiaga Sebut Perusakan Atribut Partai Demokrat di Riau Sebagai Tidakan Kriminal
“Saya titip, tolong semuanya katakan tidak pada Narkoba. Dorong teman-temannya untuk memeriksakan diri. Kalau HIV semakin cepat diobati, semakin baik. Kalau saya yang bicara, mungkin tidak akan didengar. Kalau teman-temannya yang mengajak akan lebih didengar,” kata Nila.
Nila juga mengingatkan orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) perlu untuk memeriksakan diri karena penurunan daya kekebalan tubuh membuat mereka rentan terkena TBC, Hepatitis, maupun infeksi menular seksual (IMS).
Nila juga meluncurkan sebuah materi edukasi dan promosi kesehatan tentang pentingnya obat ARV dalam pengobatan HIV, materi tersebut diiringi tagline: 'Ada Obat, Ada Jalan'.
Baca: Siapa politikus penting yang dihukum seumur hidup karena dorong massa bunuh pemeluk agama lain?
"HIV itu ada obatnya, antiretroviral (ARV) namanya. Obat ARV mampu menekan jumlah virus HIV di dalam darah sehingga kekebalan tubuhnya (CD4) tetap terjaga," jelas Nila.
Sebagai informasi, saat ini total penghuni lapas dan rutan di Indonesia mencapai 256.103 orang.
Penghuni Lapas yang terlibat kasus narkotika sebanyak 111.332 orang.
Dari total 139 Lapas dan Rutan di 25 provinsi, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen Pas) mensinyalir terdapat 1.042 orang menderita HIV.