Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

DATA BPBD Terbaru: Korban Tsunami Pantai Anyer dan Lampung Jadi 36 Orang, Kondisi Rusak Parah

Data terbaru sampai pukul 07:00 yang dihimpun dari BPBD Lampung Selatan dan BPBD Banten menyebutkan, korban tsunami menjadi 36 orang meninggal dunia.

Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in DATA BPBD Terbaru: Korban Tsunami Pantai Anyer dan Lampung Jadi 36 Orang, Kondisi Rusak Parah
Istimewa
Tsunami Pantai Anyer Banten dan Lampung Selatan menyebabkan sedikitnya 36 orang meninggal dunia sampai Minggu (23/12/2018) pukul 07:00 WIB. Tsunami menghantam sejumlah bangunan di pesisir pantai. 

TRIBUNNEWS.COM - Data terbaru sampai pukul 07:00 yang dihimpun dari BPBD Lampung Selatan dan BPBD Banten menyebutkan, korban tsunami Pantai Anyer dan Lampung Selatan 36 orang meninggal dunia.

KORBAN tewas dan luka-luka akibat tsunami Pantai Anyer dan di Lampung Selatan terus bertambah.

Korban tsunami Pantai Anyer dan Lampung Selatan sebelumnya disebutkan 20 orang.

Kemudian, sekitar pukul 05:30, data korban Tsunami Pantai Anyer dan Lampung Selatan naik menjadi 29 orang orang.

Wartakotalive.com kemudian melakukan pengecekan kembali dan data korban meninggal akibat tsunami Pantai Anyer dan Lampung Selatan sampai pukul 07:00 WIB menjadi 36 orang.

Korban luka-luka sampai pukul 07:00 tercatat 89 orang di Lampung Selatan. Banyak bangunan rusak parah.

Rincian korban tersebut adalah korban meninggal di pesisir Pantai Pandeglang berjumlah 29 orang dan dari Lampung Selatan, tepatnya dari dua kecamatan yaitu Kecamatan Kalianda dan Kecamatan Rajasabasa berjumlah 7 orang.

Berita Rekomendasi

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan Ketut Sukerta yang dihubungi Wartakotalive.com menyebutkan, korban tewas berasal dari 2 kecamatan yang terkena dampak paling parah.

"Sampai pagi ini korban meninggal ada 7 orang. Mereka berasal dari dua kecamatan, yaitu Rajabasa dan Kalianda," ujar Ketut Sukerta.

"Mereka masih dalam perawatan di sejumlah rumah sakit," ujar Ketut Sukerta.

Menurut Ketut Sukerta, bisa saja korban bertambah karena saat ini anggotanya masih terus melakukan pendataan korban manusia, maupun bangunan, dan yang lainnya akibat tsunami di Lampung Selatan.

BACA SELENGKAPNYA DISINI >>>

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas