Finalis None Jaktim 2017 Sempat Dilarang ke Tanjung Lesung
Khusus di Kabupaten Lampung Selatan tercatat 60 orang meninggal dunia, 230 orang luka-luka, 22 orang hilang dan 30 unit rumah rusak berat.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Ade Nugraha, ayah dari almarhuma Tya Dwiardianti Nugraha, finalis Abang None Jakarta Timur 2017 yang menjadi korban Tsunami Selat Sunda di Tanjung Lesung mengaku sempat memperingati Tya.
"Dia minta izin ke saya 14 hari, dua minggu sebelum berangkat. Dia bilang Jumat pagi 21 Desember 2018 mau ke Tanjung Lesung. Nanti Minggu 23 Desember 2018 sudah kembali ke rumah," ujar Ade Nugraha saat ditemui di lokasi pemakaman Tya, TPU Kober Kemang Pratama Bekasi, Senin (24/12/2018).
Lanjut diungkap Ade Nugraha, dirinya sempat melarang Tya pergi lantaran cuaca akhir-akhir ini sedang buruk dan banyak bencana. Alhasil ade Nugraha berembuk dengan istrinya, Tini Kartini. Disepakati, baik Ade Nugraha dan Tini Kartini memperbolehkan anak keduanya itu pergi.
"Setelah berembuk dengan ibunya, istri saya, akhirnya kami perbolehkan dia pergi. Kami bilang hati-hati disana," papar Ade Nugraha yang menggunakan kemeja hitam itu.
Baca: 2 Personel Seventeen Jadi Korban Tsunami Banten, Arie Untung Sedih Unggah Video Klip 15 Tahun Lalu
Terpisah, Salsa adik dari Tya menjelaskan kakaknya itu pergi ke Tanjung Lesung selaku evenct organizer (EO) di kegiatan PLN.
"Kakak (Tya) iseng bantu teman mau jadi EO. Dia bilang acaranya tidak nyebrang laut. Akhirnya ya dibolehin," singkat Salsa.
Kini jenazah Tya sudah dimakamkan di TPU Kober, Kemang Pratama. Lokasi menuju ke pamakaman hanya bisa dilalui oleh motor, alhasil ambulance yang membawa jenazah terparkir di mulut gang.
Lanjut jenazah Tya digotong dengan berjalan kaki diiringi ratusan pelayat. Sepanjang perjalanan menuju ke liang Lahat, para pelayat melantunkan doa bagi Tya.
Informasi terakhir, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Senin (24/12/2018) pukul 07.00 WIB.
Khusus di Kabupaten Lampung Selatan tercatat 60 orang meninggal dunia, 230 orang luka-luka, 22 orang hilang dan 30 unit rumah rusak berat.
Total, 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang tersebar di 5 Kabupaten terdakwa yakni Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus.
Diduga hingga kini masih ada korban yang berada di bawah reruntuhan bangunan dan material yang dihanyutkan Tsunami.
Pendataan korban terus dilakukan petugas di lapangan, sangat memungkinkan korban dan kerusakan terus bertambah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.