Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Baru Sehari Mengungsi, Pendi Sudah Rindu Rumah

Pendi (26) pengungsi dari Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten terlihat sedang melihat sejumlah anak.

Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Baru Sehari Mengungsi, Pendi Sudah Rindu Rumah
Tribunnews.com/ Reza Deni
Suasana di Posko pengungsian yang berlokasi di MTSN 2 Pandeglang, Selasa (25/12/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, PANDEGLANG - Pendi (26) pengungsi dari Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten terlihat sedang melihat sejumlah anak yang bermain di dalam kelas MTSN 2 Pandeglang.

Ia mengungsi bersama keluarganya setelah tsunami Selat Sunda menerjang perkampungan tempat ia tinggal.

"Istri saya di Saketi sama anak saya, di sini saya sama bapak, ibu, dan sepupu saya, baru satu hari saya di sini," ujar Pendi, Selasa (25/12/2018).

Baca: Survei Internal Ungkap 75 Persen Pemilih Golkar Pilih Jokowi - Maruf Amin

Di halaman sekolah, truk berwarna biru bertuliskan 'Rifki Putra' hendak mencari lahan parkir.

Truk tersebut terlihat membawa bahan logistik bagi para pengungsi.

Baca: Bersimpuh di Depan Makam Bani Seventeen Saat Hamil 3 Bulan, Sang Istri Ungkapkan Perasaan Mendalam

Pendi bergerak cepat, membantu menurunkan logistik dan membawanya ke salah satu ruangan kelas.

BERITA TERKAIT

"Di sini kalau malam gelapnya sama seperti enggak ada listrik, lampu yang dipasang enggak terlalu terang," kata Pendi usai membantu menurunkan logistik.

Pendi kemudian menunjuk sejumlah lampu yang dipasang di langit-langit halaman sekolah dan tampak cahayanya yang putih redup.

Baca: Terjebak dalam Cerobong Asap Saat ‘Menjadi Sinterklas di Austria

"Jujur, kalau bisa balik saya mau balik lagi ke rumah, kangen saya sama suasana rumah, tapi ya masih takut karena di jam segini itu air laut naik," kata Pendi.

Menjelang isya, tampak di MTSN 2 Pandeglang, sejumlah mobil memadati halaman sekolah.

Mobil-mobil tersebut membawa berbagai macam bantuan logistik, mulai dari makanan, pakaian, hingga obat-obatan.

"Di sini ada obat-obatan, tapi kurang stoknya. Kalau malam itu nyamuknya banyak, kami kahwatir para warga kena malaria atau demam berdarah," ujar Yoga, seorang relawan dari Tangerang.

Baca: UPDATE Terbaru Pencarian Anak Aa Jimmy, Naisya Rafani Aradya Ditemukan di RSUD Pandeglang

Tak hanya mobil, sejumlah warga pun juga berdatangan.

"Warga dari desa mana-mana datang ke sini, apalagi kalau malam, semakin banyak," ujar Yoga.

Seperti diketahui, hingga Selasa (25/12/2018), BNPB mencatat
sebanyak 1.485 orang mengalami luka-luka, 154 orang masih hilang, dan 16.082 orang mengungsi.

Data itu baru data sementara yang diterima dan dirilis BNPB pada Selasa 25 Desember 2018, per pukul 13.00 WIB.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas