Pantauan Hari Kedua Setelah Terjadi Tsunami: Daerah Anyer hingga Carita Seperti Kota Mati
Dua hari setelah tragedi tsunami Selat Sunda, kondisi sepanjang jalan Anyer hingga Carita seperti kota mati.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Dua hari setelah tragedi tsunami Selat Sunda, kondisi sepanjang jalan Anyer hingga Carita seperti kota mati.
Dari pantauan TribunJakarta.com di lokasi, daerah tersebut sepi ditinggal penduduknya yang mengungsi.
Walau tsunami Selat Sunda yang sudah terjadi dua hari lalu, hanya suara deburan ombak dan lampu penerang jalan yang menemani keheningan Anyer hingga Carita.
Ditemani puing-puing rumah yang tergulung tsunami, hanya ada beberapa orang yang masih bertahan di rumahnya.
Seperti yang dilakukan Sumarti, nenek yang masih bertahan di rumahnya di kawasan Desa Sambolo, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Baca: Tsunami yang Menerjang Banten Rusak 67 Kendaraan
"Orang-orang denger kabar ada tsunami susulan waktu itu langsung pada ngungsi ke gunung sama arah kota Pandeglang. Belum pada balik semua ini," tutur Sumarti, Senin (24/12/2018).
Warung miliknya pun satu-satunya yang buka di sepanjang jalan Anyer menuju Carita. Bahkan toko waralaba pun tampak tertutup rapat-rapat.
Pom bensin pun terpantau tidak melayani pelanggannya yang ingin mengisi bahan bakar kendarannya.
"Di sini kayak kota mati aja mas, soalnya bener-bener gak ada kegiatan. Sepi," sambung dia.
Meski demikian, jalanan pun banyak dilewati mobil dan truk yang berisi bantuan bencana tsunami dari berbagai lapisan masyarakat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.