Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Kampung Wisata Paniis Sempat Dikejutkan dengan Kemunculan Buaya Sebelum Tsunami Datang

Kampung Wisata Paniis Taman Jaya Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten menjadi satu lokasi terparah terdampak tsunami Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018).

Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Warga Kampung Wisata Paniis Sempat Dikejutkan dengan Kemunculan Buaya Sebelum Tsunami Datang
Tribunnews.com/ Yanuar Nurcholis Majid
Sebuah keramba terdampar di bibir pantai dekat Kampung Wisata Paniis, Padeglang, Banten, akibat terbawa tsunami, Sabtu (22/12/2018) malam. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kampung Wisata Paniis Taman Jaya Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten menjadi satu lokasi terparah terdampak tsunami Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) malam.

42 rumah rusak akibat tsunami dan kini sebanyak 106 kepala keluarga harus mengungsi.

Baca: Pernikahannya dengan Opick Belum Genap Seminggu, Bebi Silvana Curhat: Tak Akan Membela Diri

Menurut kesaksi warga, sebelum tsunami terjadi, sekitar pukul 18.00 WIB warga kampung wisata Paniis sempat dihebohkan dengan kemunculan buaya di bibir pantai.

Letak bibir pantai dengan Kampung Wisata Paniis terbilang cukup dekat, berkisar 5 meter dari pintu masuk.

Baca: Habisi Lelaki Yang Menyelingkuhi Ibunya di Lokasi Angker, Ini Pengakuan Agus

"Memang dipantai terkadang muncul buaya, tapi paling satu tahun sekali," ucap Masrin, warga setempat yang juga melihat langsung kemunculan buaya sesaat sebelum tsunami terjadi, Selasa (25/12/2018).

Dikatakan Masrin, saat itu bukan hanya satu melainkan terdapat puluhan ekor buaya yang berada di bibir pantai.

Baca: Bersimpuh di Depan Makam Bani Seventeen Saat Hamil 3 Bulan, Sang Istri Ungkapkan Perasaan Mendalam

BERITA TERKAIT

Kemunculan buaya itu pun dikaitkan warga sebagai petanda akan adanya musibah yang datang.

"Itu banyak enggak biasaya kaya gitu paling satu dua, itu ukurannya ada yang sampai 5 meter lah," ucap Masrin.

Warga lain yang turut menyaksikan kehadiran buaya di bibir pantai melihat buaya seolah memberikan tanda agar warga untuk pergi.

Baca: Tompi Ajak Kaum Muda Berani Realisasikan Ide

Soalnya saat di hampiri warga, ekor buaya tersebut terus menurus mengibas-ibas seolah mengusir warga untuk menjauhi pantai.

"Itu buaya pokoknya kaya ngasih tanda ke kita buat pergi, mungkin pertanda buat kita-kita," kata Mariah.

Setelah kemunculan buaya tersebut sekira tiga jam, gelombang tsunami menerjang Kampung Wisata Paniis.

Baca: Kisah Natal dari Cilacap: Polisi Muslim Bopong Nenek Kristiani Beribadah ke Gereja

"Ya kita enggak tau bener apa enggak ya, mungkin kehadiran buaya itu petunjuk buat kita," kata Mariah.

Saat tim Tribunnews.com menyambangi lokasi tersebut kondisi Kampung Wisata Paniis telah porak-poranda.

Berbagai macam sampah mulai dari prabotan rumah, meterial rumah, pepohon menumpuk di depan pintu masuk Kampung Wisata Paniis.

Jaringan komunikasi dan listrik juga masih sulit di daerah tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas