Jalan Menuju Kecamatan Sumur Pasca Tsunami Masih Sulit Ditembus
Akses dari kawasan Pantai Carita menuju Sumur sempat terputus, akibat jembatan yang berada di bibir pantai di kawasan Banyuasih, Cigeulis, runtuh
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, SUMUR - Pasca tsunami yang terjadi di Selat Sunda, akses jalan menuju Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten, cukup sulit dijangkau.
Bahkan, TribunJakarta.com harus menempuh waktu sekiranya empat jam untuk tiba di Sumur dari kawasan Pantai Carita, menggunakan kendaraan roda dua.
Akses dari kawasan Pantai Carita menuju Sumur sempat terputus, akibat jembatan yang berada di bibir pantai di kawasan Banyuasih, Cigeulis, runtuh terhantam tsunami.
Akibatnya, para pengendara harus melipir melewati pantai untuk bisa menuju Kecamatan Sumur.
Baca: Menko Maritim Kumpulkan Ahli Vulkanologi
Rintangan awal, usai kawasan Tanjung Lesung pengendara harus melalui jalur tanah dan berpasir yang sangat licin, hingga harus ekstra hati-hati ketika melintas.
Selanjutnya, jalur pasir yang berlumpur kedalaman sekiranya 30 cm pun menjadi rintangn yang cukup sulit.
Bahkan, alat transportasi yang digunakan TribunJakarta.com pun harus terperosok kedalam kubangan lumpur tersebut, hingga harus didorong sejauh sekiranya 10 meter lebih.
Tak usai melewati rintangan lumpur berpasir, pengendara masih harus melewati jalur terjal berbatu.
Kecepatan kendaraan TribunJakarta.com ketika melewati jalur berbatu tersebut, tak lebih dari 10 kilometer perjam.
Setibanya di Sumur, Imron salah seorang warga yang bersedia kediamannya dijadikan rumah singgah menuturkan, bahwa jalur tersebut memang sangat parah medannya.
"Eta (itu) mah memang hancur kang jalannya, tapi ya cuma itu jalurnya. Kalau lewat Cibaliung malah lebih hancur lagi, dan memutar jalannya," ujar Imron di dekat Kantor Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten, Kamis (27/12/2018).
Sepanjang perjalanan dari kawasan Pantai Carita hingga Sumur, TribunJakarta.com disajikan pemandangan yang memilukan.
Dimana seluruh bangunan yang ada di sepanjang bibir pantai, hancur tersapu ombak.
Berbagai perabotan rumah tangga, puing-puing, kendaraan roda empat atau pun roda dua, terus kami temui berhamparan disepanjang perjalanan menuju Kecamatan Sumur.
Ketika malam tiba, penerangan jalan pun belum pulih hingga TribunJakarta.com pun hanya mengandalkan lampu kendaraan.
Sebelumnya pun diberitakan, bahwa Kawasan Sumur menjadi satu diantara sejumlah lokasi di Pandeglang yang terdampak paling parah akibat diterjang tsunami Selat Sunda.