Polisi Ungkap Peran Suruhan Johar Lin Eng, Atur Wasit hingga Alirkan Uang untuk Atur Skor
Kombes Pol Argo Yuwono, yang juga Sub Satgas Anti Mafia Sepak Bola, mengungkapkan bahwa Priyanto berperan mencari wasit yang dapat diatur
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satgas Anti Mafia Sepak Bola dalam pengungkapan kasus dugaan pengaturan skor, selain menangkap Exco PSSI, Johar Lin Eng, juga mencokok mantan anggota Komisi Wasit, Priyanto (P) dan anaknya Anik (A).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, yang juga Sub Satgas Anti Mafia Sepak Bola, mengungkapkan bahwa Priyanto berperan mencari wasit yang dapat diatur. Dirinya bekerja sesuai arahan dari Johar Lin Eng.
"Dia (Johar) menyuruh komunikasi ke P. P mantan komisi wasit. P tahu, artinya ada 35 wasit, jadi dia tahu, tidak semua wasit bisa diajak kompromi, tetapi tertentu saja yang diajak sama dia," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (28/12/2018).
Biasanya klub yang ingin meminta bantuan agar menang dalam kompetisi meminta tolong kepada Johar.
Lalu Johar bakal menginstruksikan pengurus klub untuk berkomunikasi dengan Priyanto agar bisa dicarikan wasit yang dapat diatur.
"Jadi kalau klub sudah komunikasi dengan dia tinggal ditentukan wasitnya siapa," ungkap Argo.
Baca: Satgas Anti Mafia Bola: Johar Lin Eng Bisa Mengatur Kompetisi Liga 2 dan 3
Sementara Anik adalah mantan wasit futsal. Dia berperan sebagai asisten dari pelapor Lasmi Indrayani yang menjadi manajer Persibara Banjarnegara.
Meski berstatus sebagai asisten, namun sebenarnya Anik bertugas mengumpulkan uang dari pelapor untuk dibagi-bagi sejumlah pihak terkait dengan pengaturan skor.
"Dia (Anik) menerima juga uang dari pelapor, intinya setiap pertandingan mengeluarkan uang 100 juta sampai 200 juta. Dibagi yang terima si A, nanti dia dikirim ke P nanti ngirim ke C," jelas Argo.
Seperti diketahui, Johar Ling En ditangkap Polisi diduga karena kasus pengaturan skor. Namanya mulai mencuat dalam program Mata Najwa.
Saat itu, Bupati Bajarnegara Budhi Warsono beserta anaknya Lasmi Indrayani yang menjadi manajer Persibara Banjarnegara membeberkan mekanisme pengaturan skor dalam program tersebut.
Nama Johar Lin Eng dikatakan Bupati Banjarnegara Budhi Warsono dan Lasmi Indrayani sempat meminta uang Rp 500 juta untuk menjadi tuan rumah fase gugur Liga 3.