Wasekjen Demokrat: PSI itu Partai Sensasi Indonesia
Ia menyebut, partai asuhan Grace Natalia itu, tak memiliki taring untuk mengkritisi pemerintahan dan hanya mencari sensasi
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin, angkat bicara terkait award yang diberikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kepada salah seorang kadernya Andi Arief.
"Jangan hanya berani mengkritisi keluar tapi berani ke dalam juga. Katanya partai anak muda yang hebat, berani mengkritisi yang dalam juga, anak muda yang memberikan pencerahan ke luar tapi didalam (juga)," kata Didi yang ditemui usai diskusi di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Sabtu (5/1/2019).
Ia menyebut, partai asuhan Grace Natalia itu, tak memiliki taring untuk mengkritisi pemerintahan dan hanya mencari sensasi untuk menyerang kubu yang berlawanan dengan pemerintahan.
"Saya belum dengar kritiknya misalnya mobil Esemka, banyak dan lain-lain, kalau berani ke dalam saya hormat. Tapi kalau keluar (kritik) cari sensasi, nanti berubah nama bukan partai solidaritas jadi partai sensasi nasional, Partai Sensasi Indonesia, enggak bagus kan," jelasnya.
Didi pun menyebut, PSI sedang mencari jati diri, sehingga ia menganggap wajar saja apa yang dilakukan PSI.
Lebih lanjut, ia mengatakan, biar masyarakat yang memberikan penilaian kepada partai yang belum genap berusia 5 tahun itu, pada pemilu di April 2019.
"Kita doakan supaya dapat kursi di parlemen mungkin anak-anak muda lagi cari jati diri, bergaya. Tapi itu gpp, biar publik yang menilai, ya semoga dapat kursi di parlemen. Nanti 17 April jawaban nya," tutur Didi.
Ia berharap, PSI ke depan juga dapat memberikan kritikan pula kepada pemerintahan.
"Jangan hanya mengkritisi keluar yang berseberangan. Berani ke dalam (pemerintahan), bisa bertanya seperti mobil Esemka itu mana janjinya, mana janji-janji yang lain, akan lebih elok, apalagi partai baru yang katanya masih bersih dari berbagai masalah," katanya.
Baca: PPP Terus Konsolidasi Ke Akar Rumput Untuk Menang di Pemilu 2019
"Kesempatan berbeda dari yang lain, bukan hanya berani keluar, tidak murni lagi gerakannya, seperti gerakan pesanan," tambahnya.
Diketahui, PSI mengganjar penghargaan kebohongan kepada Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief lewat cuitannya di sosial media, yang membuat geger publik dengan kabar ada 7 kontainer berisi 70 juta surat suara yang telah tercoblos di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara beberapa waktu lalu.
Selain Andi Arief, Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno juga diganjar Kebohongan Award yang diberikan PSI, pada Jumat kemarin (4/1/2019).