Hayono Isman: Teror Terhadap Pimpinan KPK Bentuk Lain Intimidasi kepada Masayarakat
Politisi Senior Hayono Isman mengatakan, teror bom terhadap dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Raharjo dan Laode M Syarif merupakan
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Senior Hayono Isman mengatakan, teror bom terhadap dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Raharjo dan Laode M Syarif merupakan bentuk teror lain terhadap rakyat.
"Ya ini kan masyarakat harus sadar teror ini dilakukan untuk mengintimidasi rakyat mengesankan seolah-olah tidak ada hukum di negara kita," kata Hayono Isman saat ditemui di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, Rabu (9/1/2019).
Politisi NasDem ini juga menyebut, KPK tidak akan mengendur terkait teror ini.
Hal ini terbukti, bagaimana KPK selalu tak pandang bulu memberantas korupsi meski kerap mendapat serangan teror.
Baca: Hadirkan Anya Geraldine sebagai Bintang Tamu Talk Show, Hotman Paris: Impian Semua Buaya Darat!
Baca: Penjelasan Polisi Terkait Teror Bom Molotov di Rumah Pimpinan KPK
"Ya KPK saya yakin saya percaya mentalnya kuat dan sudah terbukti mereka tanpa pandang bulu. Contohnya walaupun dia pendukung presiden, kalau korupsi ya ditangani oleh KPK," terangnya.
"Menurut hemat saya, temen-teman di KPK orang-orang yang bekerja tidak pandang bulu memberantas korupsi," sambung Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era Presiden Soeharto ini.
Ia juga meminta pihak kepolisian bertindak cepat dan mengkap pelaku teror.
"polisi secepatnya harus mengusut dan saya yakin polisi sudah mengusut dan tidak lama lagi akan ditangkap orang-orang ini," jelasnya.
Dikabarkan, rumah KPK Agus Raharjo yang terletak di Perumahan Graha Indah, Jatiasih, Kota Bekasi pada pukul 05.30 WIB ditemukan benda mencurigakan yang diduga menyerupai bom molotov. Benda itu disangkutkan di pagar rumah Agus.
Lalu, pada pukul 05.30 WIB, rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Jalan Kalibata Selatan, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal.
Menurut informasi dari Bambang yang merupakan sopir Laode, pada pagi tadi ada botol berisi spiritus dan sumbu api.
Saat itu Bambang mengatakan kepada Laode bahwa pemilik rumah harus berhati-hati karena ada botol minyak tanah yang masih ada sumbunya, namun api sudah mati.
Laode kemudian memeriksa CCTV rumah. Benar saja, dari rekaman CCTV, sekitar pukul 01.00 WIB, tampak orang mencurigakan melakukan aktivitas di depan rumah Laode.
Laode sebenarnya sempat mendengar suara pecahan barang dengan suara yang agak keras, namun saat itu pemilik rumah tak keluar untuk memeriksa.
Usai penemuan tersebut, Laode langsung menghubungi pihak kepolisian yang langsung datang untuk mengamankan botol berisi spiritus dan sumbu tersebut. Sementara di depan rumah Laode kini sudah dipasangi garis polisi.