Megawati Sindir Kader Karbitan: Jadi Kader Pada Saat Pemilu
Mega menyebut, ada sejumlah kader yang usai kalah atau tidak masuk dalam daftar caleg PDIP lalu pindah ke partai lain.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyindir para kader partainya yang tak solid.
Mega menyebut, ada sejumlah kader yang usai kalah atau tidak masuk dalam daftar caleg PDIP lalu pindah ke partai lain.
Hal itu disampaikan Megawati dalam sambutannya di acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) sekaligus merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-46 PDI Perjuangan dengan tema 'Persatuan Indonesia Membumikan Pancasila' di di Hall Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (10/1/2019).
"Saya tidak ingin diisi dengan kader karbitan. Orang yang mendadak kader karbitan atau mendadak kader pada saat pemilu saja," kata Megawati.
Presiden RI ke-5 ini mengatakan, saat ini ada fenomena pragmatisme politik.
Baca: MoU dengan 4 Lembaga, Kapolri: Keamanan Pariwisata Jadi Atensi Polri
Beberapa politisi maju di tingkat legislatif, eksekutif karena direkomendasikan dari partai.
"Namun, saat terpilih karena hasrat untuk naik ke tingkat kekuasaan, atau motif mengamankan diri lantas pindah ke partai lain," jelas Mega.
Megawati tak menampik ada kader yang berprilaku serupa.
Baca: Ariel Noah Berpura-pura Tak Kenal Saat Ditelepon, Luna Maya Emosi: Gua Tabok Juga Lu!
Meski begitu, ia tak mempedulikannya. Sebab, kader seperti itu akan tersingkir dengan sendirinya.
"Saya selalu mengibaratkan sebagai seleksi alam ideologi. Seleksi ideologi agar memilah mana kader dan mana bukan kader. Siapa yang lebih mementingkan diri dan kelompoknya sudah pasti mengalami seleksi ideologi," ucap Megawati.