BNPB Targetkan Alat Deteksi Tsunami Terpasang Dalam Tiga Bulan
Jokowi meminta lembaga terkait segera memasang tanda peringatan di seluruh kawasan yang rawan terhadap bencana.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Jokowi benar-benar konsen dengan pencegahan dan penanganan bencana di Indonesia, terutama mengenai alat deteksi dini bencana tsunami daan patahan lempeng.
"Kami juta tadi pagi sudah mengundang sejumlah lembaga yang berhubungan dengan penyiapan early warning system. Terlebih sekarang ini banyak alat yang tidak berfungsi," ungkap Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Doni Monardo usai menghadiri rapat terbatas (Ratas) dengan topik "Peningkatan Kesiagaan Menghadapi Bencana", Senin (14/1/2019) di Komplek Istana Kepresidenan.
Doni melanjutkan dalam ratas, Jokowi meminta lembaga terkait segera memasang tanda peringatan di seluruh kawasan yang rawan terhadap bencana.
Baca: Kepala BNPB: Alat Deteksi Tsunami Harus Diamankan Layaknya Objek Vital Masyarakat
Merespon itu, Doni mengaku pihaknya sudah bekerjasama dengan para pakar untuk bisa menemukan lokasi yang pasti rawan bencana serta padat penduduk.
"Tentu kami harus bekerja sama memberikan tanda peringatan tersebut. Ini sekali lagi tidak ada niat sedikitpun untuk menimbulkan kepanikan. Tapi semata-mata untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa kita berada di atas cincin api dan di atas patahan lempeng yang setiap saat bisa saja terjadi gempa dan tsunami," ungkap Doni.
Khusus terkait pengadaan alat deteksi tsunami, Doni menargetkan dalam tiga bulan kedepan alat-alat tersebut bisa segera terpasang.
"Pakar ini kami sebut "tim intelihen" mereka terdiri dari berbagai disiplin ilmu. Nanti diharapkan bisa berada pada satu pintu yaitu dibawah koordinasi BNPB sehingga informasi yang disampaikan ke publik sama," tambahnya.