Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Kapolri Tertibkan Penyelundupan Barang di Pelabuhan Resmi

Jadi, kata Jenderal Pol Tito Karnavian, sebuah barang masuk ke Indonesia, namun administrasi barang tersebut tak sesuai dengan barang yang masuk

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Cerita Kapolri Tertibkan Penyelundupan Barang di Pelabuhan Resmi
Tribunnews.com/Vincentius Jyestha
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian bercerita perihal ikutsertanya Polri menertibkan para penyelundup barang atau importir beresiko di pelabuhan-pelabuhan resmi.

Pada bulan Juli 2017, Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan dirinya diundang oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani beserta para stakeholder terkait. Seperti Ketua KPK Agus Rahardjo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, hingga Menteri Perhubungan Budi Karya.

Baca: Kapolri Tito Karnavian Datang Lebih Awal ke Batam untuk Hadiri Rilis Hasil Penindakan BC Kepri

Dalam undangan itu, Sri Mulyani mengajak Jenderal Pol Tito Karnavian dan pihak terkait untuk melakukan penertiban pada para penyelundup barang ke Indonesia.

Tak main-main, target operasi dari Polri adalah semua pelabuhan resmi atau legal. Sebut saja misalnya Tanjung Priok.

"Di situ kita buat agreement untuk melakukan penertiban terhadap importir beresiko. Saat itu target operasi kita adalah di Pelabuhan-pelabuhan legal seperti Tanjung Priok, Tanjung Perak, Tanjung Emas, dan lain-lain," ujar Jenderal Pol Tito Karnavian, di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Selasa (15/1/2019).

Penyelundupan itu disebut Jenderal Pol Tito Karnavian yang juga mantan Kapolda Metro Jaya itu lebih dikenal oleh pihaknya dengan istilah 'penyelundupan administrasi'.

Berita Rekomendasi

Jadi, kata Jenderal Pol Tito Karnavian, sebuah barang masuk ke Indonesia, namun administrasi barang tersebut tak sesuai dengan barang yang masuk.

Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan penertiban dilakukan melalui upaya penegakan hukum dan membuahkan hasil pada akhir tahun 2018.

"Itu ditertibkan melalui upaya penegakan hukum dan kemudian hasilnya alhamdulillah akhir 2018 kami dapat info dari Bu Menkeu, Pak Dirjen Bea Cukai bahwa target penerimaan negara dari sektor bea dan cukai itu diatas 100 persen. Itu menggembirakan," kata Jenderal Pol Tito Karnavian.

Namun, ternyata keberhasilan Polri dalam menertibkan pelabuhan resmi dari penyelundupan memiliki dampak.

Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan para pelaku penyelundupan justru lari dan melakukan aksinya ke pelabuhan tidak resmi. Area paling rawan, kata dia, adalah pesisir timur Sumatera karena dekat dengan negara tetangga untuk melakukan penyelundupan.

Baca: Lima Langkah Polri Antisipasi Penyelundupan di Pelabuhan Tak Resmi


"Tapi ada dampaknya. Dampaknya para pelaku penyelundupan lari dari pelabuhan resmi ke pelabuhan tidak resmi," kata Jenderal Pol Tito Karnavian.

"Yang paling rawan adalah pantai timur Sumatera karena dekat dengan negara tetangga. Terutama mulai dari Kepri (Kepulauan Riau, - red), Batam dan sekitarnya, Aceh, Sumut, Jambi sampai Sumsel. Di sini titiknya banyak sekali (untuk penyelundupan)," kata Jenderal Pol Tito Karnavian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas