Pengamat: Fanatisme Politik Ke Paslon Jadi Penyebab Hoaks
Fanatisme politik yang menjangkit para pendukung ini membuat mereka terus mengagungkan jagoannya
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif PARA Syndicate, Ari Nurcahyo mengatakan, maraknya hoaks jelang Pilpres disebabkan adanya fanatisme politik yang dialami oleh para pendukung masing-masing pasangan calon (paslon).
Fanatisme politik yang menjangkit para pendukung ini membuat mereka terus mengagungkan jagoannya.
Sehingga, upaya untuk menyerang lawan politik dengan hoaks.
Hal itu disampaikan Ari Nurcahyo saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk 'Sebar Hoaks Jelang Debat: Siapa Untung, Siapa Buntung?' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).
"Kita sedang berada di sebuah lorong gelap bernama fanatisme politik. Pemilih loyal capres ini terjadi pembelahan semakin menguatkan fanatisme politik," kata Ari Nurcahyo.
Baca: Ayah Kandung Irish Bella Bocorkan Tanggal Penikahan Ammar Zoni dan Anaknya
Ari juga menduga, ketika fanatisme politik menguat, kemungkinan seseorang akan memiliki "imajinasi nakal' untuk berbuat sesuatu.
Salah satunya dengan menciptakan hoaks untuk menyerang lawan politik.
"fanatisme politik itu cenderung menyerang lawan dalam posisi figur yang di agungkan. Ini berbahaya. Pilihan politik sifatnya didorong oleh emosional dan sensasional, tidak rasional," jelas Ari.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.