Status Gunung Anak Krakatau Masih Siaga, Ahli Sulit Pasang Peralatan Mitigasi Kegempaan
Hendra menyebut kendala pemasangan alat pemantau karena status Gunung Anak Krakatau saat ini masih status siaga atau level III.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar geologi dari Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM, Hendra Gunawan mengatakan pihaknya akan memasang beberapa alat pendeteksi di area Gunung Anak Krakatau demi mendeteksi tsunami akibat fenomena longsor di kawasan tersebut.
“PVMBG hingga saat ini memantau secara kontinyu aktivitas pemantauan selanjutnya adalah pemasangan peralatan (mitigasi) kegempaan, deformasi, dan kamera CCTV,” kata Hendra saat tampil sebagai pembicara di acara seminar "Strategi Mitigasi Gunungapi Anak Krakatau di Kawasan Selat Sunda" di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (21/1/2019).
Hendra menjelaskan, peralatan mitigasi tersebut akan dipasang di sekitar Gunungapi Anak Krakatau, yaitu di Pulau Panjang, Pulau Rakata, dan Pulau Sertung.
Hendra menyebut kendala pemasangan alat pemantau karena status Gunung Anak Krakatau saat ini masih status siaga atau level III.
Namun begitu, masyarakat masih boleh melakukan aktivitas dalam radius 5 kilometer.
Baca: Twizy, Si Bajaj Mewah Bertenaga Listrik dari Renault
Perkembangan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda saat ini dipantau melalui dua Pos Pengamatan Gunungapi (PGA), yaitu di Kalianda, Provinsi Lampung dan di Pasauran, Provinsi Banten.
Pemantauan menggunakan metode visual, seismik, deformasi dan geokimia. Pengamatan kegempaan Gunung Anak Krakatau pada awalnya menggunakan 6 stasiun seismik yaitu stasiun KRA1, KRA2, KRA3, SRTG, LAVA, dan PULO.
Baca: Di Bawah Bendera Baru, Renault Siapkan MPV Pesaing Xpander dan Avanza dengan Harga Kompetitif
Stasiun seismik KRA1, KRA2, Krakatau mengalami kerusakan akibat lontaran material letusan dan pada sisi lain sering terganggu akibat vandalisme.
Saat ini pemantauan kegempaan Gunungapi Anak Krakatau menggunakan stasiun kegempaan di Pulau Sertung (SRTG) dan di Pulosari (PULO) Banten.
seminar "Strategi Mitigasi Gunungapi Anak Krakatau di Kawasan Selat Sunda" di kantor Kementerian ESDM digelar oleh Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral Kementerian ESDM dan dibuka secara resmi oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Wamen ESDM Arcandra Tahar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.