Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman: Saya Yakin Bisa Kalahkan Amerika Serikat
Prestasi gemilang sektor pertanian, misalnya, pengendalian harga dan menurunkan inflasi cukup signifikan, mengalahkan beberapa negara maju sekalipun.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
Perlu diketahui, selama empat tahun terakhir Kementerian Pertanian tidak hanya fokus pada komoditas cabai dan bawang, namun ada total 460 komoditas yang menjadi concern dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan petani Indonesia.
Harga bawang, harga cabai turun karena itu penyumbang inflasi, harga beras ini yang naik 0,5 persen tapi ditopang oleh sayur semua, nah ini komoditas kita 460.
Mengapa prestasi Kementan jarang terdengar publik?
Saya hendak mengklarifikasi sejumlah pemberitaan yang memojokkan kementerian saya. Banyak yang tidak tahu apa sih yang dilakukan kementerian, karena yang muncul di permukaan adalah hanya bagian kecil yang selalu dipelintir, jadi bagian kecil, tidak utuh.
Prestasi apa lagi yang diraih Kementan dalam 4 tahun ini?
Kami memiliki kebijakan Perubahan dan Regulasi untuk 2019. Kami telah menyusun sejumlah poin penting dalam melakukan penyempurnaan regulasi serta penataan sumber daya manusia (SDM) dan manajemen.
Kami menyiapkan enam fokus, yakni Revisi Perpres 172/2014 tender pengadaan pupuk menjadi penunjukan langsung, Refocusing Anggaran 2015-2017 sebesar Rp 12,2 triliun, bantuan benih tidak di eksisting, inovasi baru, deregulasi perizinan dan investasi, serta pengendalian impor dan mendorong ekspor.
Kebijakan penunjukan langsung, mengapa perlu? Sebab selama ini, waktu tender lama, butuh sekitar 3 bulan. Apabila tender pengadaan pupuk untuk masa tanam, Januari misalnya, dilaksanakan sekarang, maka pupuk baru bisa didapat Maret atau April.
Padahal saat itu, masa tanam sudah lewat, atau bahkan sudah kemarau. Jadi penunjukan langsung dibolehkan dengan kriteria yang ketat.
Dalam bidang penataan sumber daya manusia (SDM) dan manajemen, apa yang anda lakukan?
Saya melakukan hal-hal sepele. Misalnya, ada pengamat yang sering ngomong di televisi, mengkritik saya atau Kementerian Pertanian, maka orang itu saya undang ke kantor. Kami diskusi, lalu tawarkan program kerja sama.
Misalnya, untuk proses asesmen pejabat setingkat Dirjen. Nanti mereka yang menjadi tim. Namun saya beri catatan, harus cualified.
Jika tidak, orang yang mengkritik tersebut saya salahkan. Dan memang benar, kami sering melakukan pergantian karena banyak pejabat yang salah. Saya sudah memecat dua Dirjen dan mencopot sekitar 1.400 orang PNS di Kementan.
Bagaimana dengan program refocussing anggaran, apa yang dilakukan?
Terkait refocusing anggaran, pada 2018 ini, kami telah memangkas penggunaan anggaran untuk belanja operasional dari angka 48 persen menjadi hanya 3 persen.