Lima Parpol Diminati Milenial di Pemilu 2019 Versi Center for Political Communication Studies (CPCS)
terdapat lima partai politik yang diminati oleh suara kalangan milenial pada pemilihan umum 17 April 2019 mendatang.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Rachmat Hidayat
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Center for Political Communication Studies (CPCS), terdapat lima partai politik yang diminati oleh suara kalangan milenial pada pemilihan umum 17 April 2019 mendatang.
Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta memaparkan terdapat lima besar parpol yang mendapat limpahan suara generasi milenial. PDIP dan Gerindra mendominasi dengan elektabilitas masing-masing di kalangan milenial sebanyak 32,0 persen dan 15,9 persen.
Baca: Hasil Survei: Jokowi Unggul di Kalangan Milenial
“Yang menarik, pendatang baru Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menempatkan diri pada peringkat keempat dengan dukungan milenial 4,4 persen,” ujarnya melalui keterangan pers, Senin (28/1/2019) kemarin.
Posisi PSI berada di bawah Golkar (7,6 persen) dan di atas PKB (3,4 persen), lanjut Okta. Jika dibandingkan dengan elektabilitas pada seluruh kelompok umur, elektabilitas PSI hanya sebesar 2,2 persen.
PDIP dan Gerindra tetap mengungguli dengan elektabilitas 26,2 persen dan 15,2 persen. Posisi lima besar lainnya diduduki oleh Golkar (10,1 persen), PKB (6,9 persen), dan Demokrat (5,3 persen).
Menurut Okta, PSI sebagai parpol baru dengan tepat melakukan branding sebagai partai milenial. Berbeda dengan parpol lainnya yang identik dengan orang-orang tua, PSI mengganti istilah-istilah yang kurang disukai anak muda.
“Rakernas diganti dengan kopdarnas, atau panggilan bro dan sis untuk sesama kader PSI. Jika parpol seperti Nasdem dan Perindo mempunyai media televisi, PSI sejak awal gencar menggunakan media sosial,” kata Okta.
Okta berujar milenial tetap peduli dengan isu-isu sosial politik. Hanya saja cara menyalurkannya tidak konvensional seperti organisasi dan parpol lama. Alih-alih demo ke parlemen, milenial lebih suka petisi online dan membangun jejaring komunitas.
“Medsos dan aplikasi daring sangat tepat untuk menjaring aspirasi milenial,” kata Okta.
Survei CPCS dilakukan pada 2-11 Januari 2019, dengan jumlah responden 1200 orang mewakili seluruh provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling dengan margin of error ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pemilih pemula dan milenial yang berusia antara 17 hingga 35 tahun mencakup 34,3 persen responden.