Satgas Antimafia Bola Geledah Kantor PSSI, Telisik Dokumen Keuangan
Ketua Tim Media Satgas Anti Mafia Bola, Kombes Pol Argo Yuwono di lokasi mengatakan penggeledahan dilakukan terkait penyidikan kasus dugaan pengaturan
Editor: Malvyandie Haryadi
Pada 11 Januari 2019, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyampaikan, selain pengaturan skor, tim Satgas Antimafia Bola Polri juga melakukan pendalaman penyelidikan dugaan dugaan penyimpangan aliran dana di tubuh PSSI.
Pelaksana tugas Ketua Umum PSSI Joko Driyono dan Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria juga telah dimintai keterangan oleh polisi untuk penyelidikan kasus tersebut.
"Ada dua poin penting yang akan digali lagi oleh satgas. Yang pertama, menyangkut regulasi, mekanisme pengaturan jadwal pertandingan dan penunjukan wasit pertandingan. Yang kedua, menyangkut masalah dugaan penyimpangan anggaran dalam penyelenggaraan liga," kata Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, saat itu.
Dedi menuturkan dugaan penyimpangan dana yang dimaksud adalah penggunaan dana dalam penyelenggaraan liga. Dedi mengatakan dugaan penyimpangan dana dan tindak curang match fixing saling berkaitan.
"Anggaran menyangkut masalah penyelenggaraan liga, ada kaitan match fixing terkait masalah liga-liga baik di Liga 3 dan Liga 2. Yang sudah terindikasi Liga 2, Liga 1 masih didalami," jelasnya.
Dedi menerangkan pertandingan kesebelasan Madura FC melawan PSS Sleman menjadi pintu masuk satgas menelisik lebih jauh terkait kecurangan-kecurangan di Liga 2.
Satgas Antimafia Bola Polri telah menetapkan 10 tersangka dalam kasus dugaan pengaturan skor. Enam tersangka sudah ditahan, yakni Nurul Safarid (wasit), Johar Ling Eng (anggota Komite Eksekutif PSSI sekaligus Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Tengah), Priyanto (mantan anggota Komite Wasit PSSI), Anik Yuni Sari (putri Priyanto), Dwi Irianto alias Mbah Putih (anggota Komisi Disiplin PSSI nonaktif), dan Mansyur Lestaluhu (staf Direktur Penugasan Wasit di PSSI).
Sementara, tersangka lain yang belum ditahan adalah Cholid Hariyanto selaku wasit cadangan di pertandingan Persibara melawan Kediri. Kemudian Deni Sugiarto (pengawas pertandingan antara Persibara melawan PS Pasuruan), Purwanto (asisten wasit I), dan Ramdan (asisten wasit II).
Joko Driyono tak Muncul
Selama beberapa jam kantor lama dan baru PSSI digeledah oleh puluhan penyidik, hanya tampak Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha hadir menyaksikan penggeledahan. Namun, wanita pertama yang menjadi sekjen Sejak PSSI itu hanya lima menit berada di kantor baru PSSI di gedung Fx Office Tower.
Sementara, Joko Driyono selaku Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PSSI tak tampak di dua kantor PSSI yang digeledah oleh tim Satgas Antimafia Bola Polri.
Tisha pun memberi alasan tersirat. “Hari ini saya dengan Pak Joko (Driyono) bertemu dengan perwakilan wasit dari Jepang. Dia salah satu wasit dari JFA yang sepakat akan membantu kita untuk menangani area perwasitan hingga 2020. Setelah meeting kami juga sempat lunch dulu,” kata Tisha usai konferensi pers pelepasan Bima Sakti menuju ke Inggris di Hotel Sultan Jakarta.
Penjelasan Tisha soal keberadaan Jokdri yang tak terjawab secara gamblang pun membuat awak media kembali mempetanyakan keberadaan Joko Driyono. “Jadi intinya Pak Jodri ada dimana ketika penggeledahan?” tanya tegas seorang pewarta.
“Ya kan udah dijawab, kamu simpulin aja sendiri. Kalau mau ketemu, ada lagi makan tuh orangnya,” jawab Tisha dengan nada ketus.