Ditanya soal Teknik Propaganda Rusia, Sandiaga: Saya Tidak Ingin Menambah Gaduh
"Kita ingin fokus pada propaganda ekonomi. Kita ingin bahwa ekonomi menjadi fokus utama pilar utama dari Pilpres ini," kata Sandiaga
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno enggan berkomentar banyak mengenai tudingan kubu Jokowi-Ma'ruf, bahwa pihak Prabowo-Sandi ingin membenturkan Indonesia dengan Rusia. Sandi enggan menanggapi tudingan terebut karena akan menambah kegaduhan.
"Saya tidak ingin menambah kegaduhan ini, bagi kami pernyataan presiden itu sudah disampaikan. Kita tidak ingin tanggapi," katanya di Kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, Selasa, (5/1/2019).
Menurut Sandi, sekarang ini lebih baik fokus pada masalah ekonomi. Merancang solusi terhadap sejumlah masalah ekonomi yang terjadi pada masa pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
"Kita ingin fokus pada propaganda ekonomi. Kita ingin bahwa ekonomi menjadi fokus utama pilar utama dari Pilpres ini," katanya.
Salah satunya yakni menggenjot perekonomian dengan memperluas lapangan kerja.
Baca: Tak Memenuhi Persyaratan SNMPTN 2019? Simak Jadwal dan Persyaratan SBMPTN 2019 di Sini
"Biaya hidup tetap terus stabil tidak membenani dan yang terpenting juga adalah bagaimana pemerintah hadir secara kuat dengan tegas membela rakyat, berjuang dengan rakyat," pungkasnya.
Sebelumnya tudingan Jokowi bahwa kubu Prabowo menggunakan teknik Propaganda Rusia berbuntut panjang.
Tudingan itu dinilai bisa merusak hubungan diplomatik Indonesia dengan Rusia.
Bahkan akibat pernyataan tersebut Kedubes Rusia untuk Indonesia angkat bicara melalui akun Twitter-nya.
Kubu Jokowi menganggap bahwa pihak Prabowo-Sandi sengaja ingin membenturkan Indonesia dengan Rusia.