Soal Hari Keris Nasional, Sekjen Senapati Nusantara Yakinkan Komitmen Presiden Jokowi
Paguyuban pelestari tosan aji nusantara mengharapkan pemerintah segera memenuhi permintaan mereka menetapkan hari keris nasional.
Editor: Hasanudin Aco
![Soal Hari Keris Nasional, Sekjen Senapati Nusantara Yakinkan Komitmen Presiden Jokowi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kris-msinaobal.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Paguyuban pelestari tosan aji nusantara mengharapkan Pemerintah agar segera memenuhi permintaan mereka, yakni menetapkan Hari Keris Nasional.
Usulan itu dipacu juga oleh keputusan lembaga internasional, Unesco, yang menyatakan keris sebagai warisan dunia pada 25 Nopember.
Hal itu terungkap dalam rapat kerja agung 2019 Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji (Senapati) Nusantara di Yogyakarta, Sabtu (9/2/2019) malam.
Acara itu dihadiri perwakilan pengurus Senapati Nusantara dari seluruh Indonesia. Sekretaris Jenderal Senapati Nusantara, Hasto Kristiyanto, hadir di acara itu.
Sejumlah perwakilan paguyuban anggota menyampaikan secara terbuka keinginan itu.
Menjawab berbagai pertanyaan, Hasto mengaku dirinya terus berkomunikasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Sekretariat Negara soal penetapan Hari Keris Nasional itu.
"Kami yakin ini bisa segera ditetapkan karena kita tahu benar bagaimana perhatian Presiden Jokowi terhadap kebudayaan," kata Hasto.
Dia meyakini Jokowi akan seperti Bung Karno, yang pada 1957 melakukan diplomasi ke AS dan Eropa. Bung Karno membawa para seniman seperti Bagong Kussudiardja, para pesilat, dan tosan aji nasional.
"Jadi kita yakin bahwa perhatian terhadap kebudayaan dari Pak Jokowi pasti besar," imbuhnya.
Senapati Nusantara sendiri sudah mengajukan kajian akademis soal penetapan Hari Keris Nasional yang diusulkan untuk jatuh pada 25 Nopember. Diajukannya kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Isu lainnya yang mengemuka di rapat kerja agung adalah ide agar dilakukan pameran tosan aji nasional ke sejumlah negara luar.
Hasto mengaku mengontak dua kedutaan besar Indonesia untuk mempertimbangkan kemungkinan itu. Salah satunya di Jepang.
"Ya sekalian supaya kita bisa sekaligus membandingkan teknik metalurginya. Jepang pakai mesin, kita pakai batin, mana yang lebih baik," kata Hasto disambut tawa para peserta.
Hanya saja, Hasto mengingatkan bahwa para pengurus Senapati Nusantara agar mempersiapkan benar proses untuk pameran di luar negeri. Khususnya untuk sosialisasi, marketing, dan lain-lain.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.