Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kriteria Para Nasionalis Gadungan Menurut Ketua Umum PSI

Hal ini disampaikan Grace dalam pidato politik di Festival 11 Yogyakarta di Graha Pradipta Jogja Expo Center pada Senin 11 Februari 2019.

Penulis: Yulis Sulistyawan
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kriteria Para Nasionalis Gadungan Menurut Ketua Umum PSI
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (Ketum PSI) Grace Natalie, memberikan keterangan kepada wartawan usai diperika sebagai saksi oleh Direskrimsus Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (22/11/2018). Pemeriksaan tersebut guna mengklarifikasi tuduhan menolak Peraturan Daerah (Perda) Syariah terkait laporan dari Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia pimpinan pengacara Eggy Sudjana. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM,  JAKARTA - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie secara tegas menyebut Kaum Intoleran dan Koruptor sebagai ancaman terbesar bagi Persatuan Indonesia hari ini.

Grace menjelaskan, kombinasi antara kian maraknya gerakan kebencian dari kaum intoleran dengan perilaku koruptif figur publik khususnya pejabat pemerintah, telah secara langsung melemahkan rasa persatuan di dalam masyarakat.

“Akibatnya nyata sekali. Kita, kelompok Nasionalis Moderat, jadi tidak lagi percaya satu sama lain,” ujar mantan presenter TV berita tersebut.

Baca: Soal Publikasi 2 Nama Cawagub DKI, Gerindra Sebut PKS Tidak Etis

Hal ini disampaikan Grace dalam pidato politik di Festival 11 Yogyakarta di Graha Pradipta Jogja Expo Center pada Senin (11/2/2019).

Acara tersebut dihadiri sekitar 2.00 peserta yang terdiri dari pengurus, kader, dan simpatisan PSI asal Yogyakarta dan sekitarnya.

“Mengaku nasionalis tapi ikut meloloskan perda-perda agama yang diskriminatif. Mengaku nasionalis tapi ambil bagian dalam kekuatan politik tengah yang bungkam ketika rumah-rumah ibadah ditutup dan orang-orang seperti Ibu Meliana dipersekusi. Mengaku nasionalis tapi rutin mengirim kader-kader mereka ke KPK,” sindir Grace.

“Kalau ada orang menyebut dirinya nasionalis, tapi di belakang masih mengadu domba masyarakat dan gemar mencuri uang rakyat. Mereka lebih pantas kita sebut nasionalis gadungan!” pungkas Grace.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas