Terkait Twitnya soal Data Anggaran Riset, Bos Bukalapak : Tolong Diamil Semangatnya
"Tolong teman wartawan diambil semangatnya," ujar Ahmad Zaky di Komplek Istana Kepresidenan
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - CEO Bukalapak Achmad Zaky meminta semua pihak mengambil pesan positif dari cuitannya di Twitter yang mengkritik anggaran riset dan pengembangan di Indonesia masih minim dibanding negara lain.
Permintaan Ahmad Zaky tersebut agar masyarakat tidak fokus kepada data yang dipaparkannya terkait riset dan pengembangan atau research and development (R&D) yang belum terkini.
Baca: Presiden Minta Hentikan Gerakan Uninstall Bukalapak
"Tolong teman wartawan diambil semangatnya," ujar Ahmad Zaky di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (16/2/2019).
Ahmad Zaky yang bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, kurang lebih setengah jam dari pukul 10.30 WIB sampai 11.00 WIB, mengakui belum mendapatkan data yang terbaru.
"Datanya kan Wikipedia, saya pikir semangatnya, saya belum dapat data update terbaru," ucap Zaky yang mengenakan batik coklat lengan panjang.
Zaky menilai, semangat meningkatkan anggaran maupun perhatian pemerintah dalam R&D di Indonesia sangat penting sekali untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
"Saya anak muda pelaku industri fokus ke SDM yang berkualitas dengan riset dan teknologi. Karena perang ke depan bukan dengan manusia. Tapi pinter-pinteran, kalau engga fokus di riset kita akan perang harga," papar Zaky.
Sementara, terkait terselipnya kata presiden baru dalam twit kritikan tersebut, Zaky sudah menjelaskan secara langsung kepada Jokowi yang didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki.
"Saya sudah klarifikasi. Secara pribadi saya sampaikan maaf kepada bapak dan luruskan juga yang kemarin," kata Zaky.
Sementara itu, Jokowi memaklumi dan tidak tersinggung maupun marah terkait twit Zaky yang menjadi viral di dunia maya.
"Tadi sudah bertemu dan saya tidak ada perasaan apa-apa terhadap mas Zaky. Sudah tiap hari ketemu," papar Jokowi.
Bahkan Jokowi yang saat ini mencalonkan kembali menjadi presiden 2019-2024 juga meminta pendukungnya untuk menghentikan gerakan uninstall Bukalapak.
"Kita harus bijak dalam bersikap, matang dalam bersikap setiap peristiwa apapun. Sebab itu, saya ajak hari ini untuk menghentikan, untuk setop uninstall Bukalapak. Kita harus dorong anak-anak muda yang memiliki inovasi, memilki kreativitas untuk maju," papar Jokowi.
Diketahui, beberapa hari kebelakang, Ahmad Zaky menjadi pembicaraan di dunia maya sejak Kamis (14/2/2019), bahkan muncul tagar Uninstall Bukalapak.
Tagar UninstallBukaLapak ramai diperbincangkan di linimasa Twitter pasca CEO Bukalapak, Achmad Zaky mem-posting cuitan yang menyinggung soal "presiden baru".
Zaky mengkritik anggaran untuk R&D masih kecil. Pria asal Solo itu juga memaparkan data pada tahun 2016 yang menunjukkan anggaran R&D Indonesia tertinggal dari negara lainnya.
"Di akhir tweet Zaki menyebutkan soal presiden baru. "Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin," tulis Zaky dalam cuitan yang sudah dihapus itu.
Ia juga menyebut industri 4.0 itu omong kosong. "Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (merujuk hanya US$ 2 miliar)," tulisnya.