Mantap, Panen Jagung Di Gunungkidul Berjalan Sukses
Panen yang diinisiasi Kelompok Tani Ngudi Makmur ini dihadiri langsung oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian dan Bupati Gunung Kidul.
Editor: Content Writer
Gelaran panen raya jagung di Desa Getas, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul berjalan dengan sukses. Panen yang diinisiasi Kelompok Tani Ngudi Makmur ini dihadiri langsung oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian dan Bupati Gunung Kidul.
"Provitas hasil panen kita sudah mencapai 8,14 ton/ha. Kemudian akan ada lagi sekitar 1.522 ton dari luasan 190 hektare. Harga jagung beberapa waktu lalu juga masih Rp 4.500/kg dan sekarang mulai turun antara Rp 3.500-4.000/kg," kata Ketua Gapoktan Ngudi Makmur, Widadi, Senin (18/2/2019).
Widadi menjelaskan, panen raya ini digelar di luas lahan 341 hektare. Dari luasan tersebut bantuan pemerintah melalui berbagai programnya mencapai 190 hektare. Sedangkan sisanya merupakan swadaya masyarakat yang mencapai 151 hektare.
"Secara keseluruhan, acara ini dilaksanakan sebagai wujud terima kasih petani atas bantuan benih dari Kementan," katanya.
Bupati Gunungkidul, Badingah mengatakan optimalisasi panen raya di wilayah Getas diharapkan terus mengalami peningkatan. Karena itu, peningkatan ini harus ditopang dengan berbagai kerjasama aktif antara petani jagung dan peternak.
"Harapannya pemerintah memberi bantuan sarana pascapanen jagung untuk menjaga mutu dan harga jagung supaya lebih baik," katanya.
Senada dengan Bupati Gunungkidul, Dirjen Tanaman Pangan, Gatot Irianto meminta pengusaha ternak terus aktif melakukan kerjasama dengan petani. Selain itu, ia juga berharap peran penyuluh benar-benar memantau harga harian jagung sampai dengan panen raya.
"Apalagi sebentar lagi panen raya dimana-mana. Kita harus antisipasi jangan sampai harga jatuh. Nah, mari kita mulai memikirkan menjual jagung dalam bentuk olahan pangan maupun industri supaya nantinya ada nilai tambah," katanya.
Dalam kesempatan ini, Gatot juga langsung merespon permintaan Bupati dengan memberikan bantuan corn sheller dan dryer uv untuk mendukung hasil panen jagung yang berkualitas dan lebih optimal. "Sehingga harga di pasaran tetap stabil," pungkasnya.
Rangkaian acara ini ditutup dengan kesepakatan para peternak dengan petani untuk menyerap hasil panen seluas 135 ha atau setara 1.080 ton ini seharga Rp 3.650/kg pipilan kering dengan kadar air 17 persen. (*)