Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota DPR: Panglima TNI Harus Ambil Tindakan Tegas Berantas Tuntas KKB di Nduga

"Panglima TNI perlu melalukan langkah-langkah strategis, termasuk tindakan-tindakan tegas memberantas tuntas KKB," ujanya

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Anggota DPR: Panglima TNI Harus Ambil Tindakan Tegas Berantas Tuntas KKB di Nduga
Tribunnews.com/ Chaerul Umam
Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Andreas Hugo Pareira menyarankan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengambil langkah strategis dalam rangka memberantas kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua.

Hal ini menanggapi tiga personel Kopassus yang bertugas dalam Satgas Gakkum di Papua gugur dalam kontak senjata tak berimbang dengan sekitar 50-70 personel KKB pimpinan Egianus Kogoya, Kamis (7/3/2019) sekitar pukul 08.00 WIT.

Baca: Ketua DPR: Berikan Respons Tegas Pada KKB di Nduga

"Panglima TNI perlu melalukan langkah-langkah strategis, termasuk tindakan-tindakan tegas memberantas tuntas KKB," ujar politikus PDI Perjuangan ini kepada Tribunnews.com, Selasa (12/3/2019).

Kelompok yang selama ini disebut sebagai KKB itu imbuh dia, tampaknya bukan sekadar pelaku kriminal biasa.

Dia melihat ada motif politik di balik tindakan-tindakan tersebut, yang harus diantisipasi.

Andreas Hugo Pareira menegaskan, kelompok ini tergolong gerakan yang mengarah kepada separatis.

Berita Rekomendasi

Untuk itu, dia tegaskan, Panglima TNI yang selama ini terkesan ragu, harus tegas.

"Tidak bisa kita terus menerus berlindung dibalik terminologi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) mengorbankan wibawa dan kehadiran negara dalam mengawal NKRI," tegasnya.

"Korban prajurit yang terbunuh di Nduga adalah representasi wajah negara di Nduga, Papua," cetusnya.

Selain itu, menurut Andreas Hugo Pareira, peristiwa gugurnya tiga prajurit TNI dalam peristiwa tembak-menembak antara KKB Nduga dan TNI-Polri seharusnya menjadi pelajaran bagi pihak keamanan.

Pun demikian untuk lebih meningkatkan kewaspadaan, memperkuat elemen pertahanan keamanan di wilayah papua baik nintelijen, kepolisian maupun TNI, agar tidak terjadi korban berjatuhan yang pada gilirannya akan melemahkan moral TNI/Polri dalam mengawal keamanan dan pembangunan di Papua.

Sebelumnya, Tiga personel Kopassus yang bertugas dalam Satgas Gakkum di Papua gugur dalam kontak senjata tak berimbang dengan sekitar 50-70 personel KKB pimpinan Egianus Kogoya, Kamis (7/3/2019) sekitar pukul 08.00 WIT.

Baca: Jusuf Kalla Ungkap Bagaimana Pemerintah Beri Perhatian Khusus kepada Papua

Tiga prajurit Kopassus yang gugur adalah Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji.
Tak hanya itu, KKB juga sempat menembaki helikopter TNI yang mengevakuasi jasad TNI.

Kontak senjata ini merupakan yang pertama sejak TNI mengirimkan 600 personel tambahan ke Papua untuk jalur pembangunan Trans Papua Wamena-Mumugu, khususnya dalam pembangunan jembatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas