Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

JK Usul Kawasan Rawan Teror di Nduga Statusnya Dinaikkan Jadi Operasi Militer Jika Memungkinkan

Jusuf Kalla mengatakan status di kawasan itu bisa ditingkatkan menjadi operasi militer, namun bukan darurat militer

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in JK Usul Kawasan Rawan Teror di Nduga Statusnya Dinaikkan Jadi Operasi Militer Jika Memungkinkan
Fitri Wulandari/Tribunnews.com
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla saat ditemui usai meninjau masjid yang terletak di Kompleks Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Al Wafa, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/2/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terjadinya aksi baku tembak antara prajurit TNI dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di kabupaten Nduga, Papua, Kamis (7/3/2019) lalu, membuat Wakil Presiden RI Jusuf Kalla angkat bicara.

Jusuf Kalla mengatakan status di kawasan itu bisa ditingkatkan menjadi operasi militer, namun bukan darurat militer.

Baca: Anggota DPR: Panglima TNI Harus Ambil Tindakan Tegas Berantas Tuntas KKB di Nduga

Tentu saja usul tersebut bisa dipertimbangkan kembali dari sisi TNI maupun Polri. Hal itu karena kabupaten Nduga dikenal sebagai daerah rawan teror.

"Ya usul sih tentu, tapi ini tergantung pertimbangan daripada TNI dan Polri, karena ini kan sifatnya gerilyawan semacam bergerilya itu kan, jadi menteror orang, masyarakat," ujar Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2019).

Menurutnya, lantaran di kawasan itu masih berlangsung pembangunan proyek infrastruktur Trans Papua, maka statusnya bisa ditingkatkan menjadi 'operasi militer'.

"Jadi belum, hanya penilaiannya ini, operasi tentu harus ditingkatkan tapi tidak berarti harus (dinaikkan statusnya menjadi) keadaan darurat," jelas Jusuf Kalla.

Berita Rekomendasi

Karena proyek pembangunan Trans Papua yang masih berlangsung hingga kini dan butuh pengawalan ketat, maka Jusuf Kalla pun menilai perlu ada peningkatan jumlah tentara yang dikerahkan untuk melakukan penjagaan di wilayah itu.

"Ya tentu dibutuhkan, apalagi pembangunan di situ kan," kata Jusuf Kalla.

Sebelumnya, tiga prajurit TNI tewas dalam baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terjadi di Kabupaten Nduga, Papua.

KKB tersebut diduga merupakan kelompok pimpinan Egianus Kogoya.

Baca: Ketua DPR: Berikan Respons Tegas Pada KKB di Nduga

Satu diantara TNI korban tewas itu adalah Serda Anumerta Siseanto Bayu Aji yang tengah bertugas mengawal proyek infrastruktur Trans Papua Wamema Mumugu.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pun telah memerintahkan TNI dan Polri agar segera menyelesaikan kasus yang melibatkan kelompok sipil bersenjata di Papua itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas