Tantowi Yahya: Satu WNI Belum Diketahui Keberadaannya Setelah Aksi Penembakan di Selandia Baru
Satu Warga Negara Indonesia (WNI) atas nama Muhammad Abdul Hamid masih belum diketahui keberadaannya setelah kejadian penembakan di Selandia Baru.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
"Pak Dubes, ada penembakan saat kami sedang menjalankan salat Jumat," kata Tantowi Yahya menirukan informasi yang disampaikan seorang mahasiswa Indonesia lewat telepon.
Mahasiswa tersebut bersama dua lainnya sedang berada di masjid saat kejadian penembakan berlangsung.
"Beruntung kami selamat pak Dubes. Diselamatkan, menyelamatkan diri dari rumah penduduk. Kami bertiga selamat. Kami mendapat informasi ada tiga orang Indonesia yang juga salat jumat, tapi belum kami ketahui.' Begitu informasi kita terima," jelas Tantowi yahya.
Kejadian penyerangan juga terjadi di Masjid Lindwood di kota yang sama.
Baca: Ratna Galih Doakan Korban Penembakan dan Sebut Teroris Tidak Lagi Spesifik Tertuju pada Umat Muslim
Tantowi mengetahui hal itu, karena ada informasi mengenai seorang warga negara Indonesia bernama Fatimah yang menikah dengan imam masjid Lindwood.
"Suaminya adalah orang Nigeria, dan alhamdulillah warga kita selamat," ungkap Tantowi Yahya.
Pihak Kepolisian Selandia Baru telah mengeluarkan informasi terdapat 49 korban meninggal dunia.
41 orang meninggal di Masjid Al-Noor, 7 orang meninggal di Masjid Linwood, dan seorang meninggal di RS Christchurch Public Hospital.
Pemerintah Selandia Baru membuka hotline untuk keluarga korban pada nomor 0800-115-019.
Pihak Kepolisian Selandia Baru telah menetapkan seorang tersangka penembakan hari ini dan akan segera dituntut ke pengadilan.
Pemerintah Selandia Baru melalui Perdana Menteri (PM) Jacinda Ardern telah mengutuk aksi penembakan tersebut dan menyebut tindakan keji ini sebagai aksi terorisme.
Bandar Udara di Christchurch sejak sore hari ini ditutup oleh otoritas setempat demi alasan keamanan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.