Wanda Hamidah Sesalkan Aksi Bom Bunuh Diri Istri Terduga Teroris Husain Beserta Anaknya
“Harusnya aksi semacam itu tidak perlu terjadi. Saya sebagai seorang ibu tidak mungkin mengorbankan masa depan anak hanya untuk ambisi,” kata Wanda
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai NasDem Wanda Hamidah menyayangkan adanya aksi bom bunuh diri istri terduga teroris Husain alias Abu Hamzah bersama dua anaknya.
Menurut Wanda Hamidah, seorang ibu harus bisa menjadi pembimbing anak anak mereka menjadi seorang pemimpin.
Baca: Waspadai Aksi Lone Wolf Pasca Bom Bunuh Diri di Sibolga
“Harusnya aksi semacam itu tidak perlu terjadi. Saya sebagai seorang ibu tidak mungkin mengorbankan masa depan anak hanya untuk ambisi,” kata Wanda Hamidah kepada wartawan di Jakarta, Jumat (15/3/2019).
Caleg DPR RI Dapil Jakarta Timur ini mengingatkan, aksi radikal yang melibatkan anak anak pernah terjadi di Surabaya.
Hal Ini menunjukkan peran orangtua, terutama ibu sangat penting dalam menanamkan pendidikan.
“Untuk itu saya selalu menekankan pentingnya pendidikan bagi anak. Oleh karena itu kita mendukung penuh program Kartu Indonesia Pintar,” tegas Wanda Hamidah.
Wanda Hamidah yakin, radikalisme tidak akan tumbuh di Indonesia. Alasannya karen Presiden Joko Widodo terus menekankan bahwa ideologi Indonesia adalah Pancasila.
“Lewat Badan Pembinaan Pancasila menunjukkan bahwa Pak Jokowi serius memberantas paham radikal di Indonesia. Masyarakat jangan hanya menunggu, laporkan penegak hukum jika ada kegiatan mencurigakan di lingkungan rumah,” kata Wanda Hamidah.
Sebelumnya, Husain alias Abu Hamzah terduga teroris di Sibolga, Sumatera Utara ditangkap hidup-hidup oleh Densus 88 Mabes Polri pada penggerebekan, Selasa (12/3/2019) lalu.
Ironisnya, dalam upaya penggeledahan di rumahnya, sang istri tak mau menyerahkan diri. Malah, bersama kedua anaknya memutuskan untuk meledakkan diri.
Abu Hamzah mengakui, apabila istrinya tersebut lebih ekstrem terpapar paham radikalisme ISIS.
Baca: Terduga Teroris Ditangkap di Klaten, Diduga Terkait Jaringan Abu Hamzah Sibolga
Sehingga tak mau menyerah dan pilih meledakkan diri bersama kedua anaknya di rumah sebelum polisi berhasil meringkus.
Padahal, Densus 88 maupun Polda Sumut bekerjasama dengan seluruh tokoh masyarakat yang ada di Sibolga sudah melakukan pendekatan persuasif kepada istri Hus alias AH. Negosiasi sudah berlangsung kurang lebih 10 jam.