Caleg Rocker Gelar Istighasah, Pramono Anung Cerita Keislaman Jokowi
Pramono menambahkan, dirinya sebagai sekretaris kabinet nyaris setiap hari mendampingi Presiden Jokowi.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (TKN Jokowi - Ma’ruf) Pramono Anung Wibowo mengajak ibu-ibu majelis taklim menangkal hoaks dan fitnah yang menyasar jagonya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Mantan sekretaris jenderal PDI Perjuangan itu mengatakan, berbagai hoaks dan fitnah ke Jokowi - Ma’ruf menjadi bukti lawan politik tak bisa bersaing dalam hal prestasi maupun gagasan dengan duet umara dan ulama tersebut.
“Saya ingin bercerita tentang beliau (Jokowi, red). Tidak ada pemimpin sebaik Pak Jokowi dalam menjalankan agama,” ujar Pramono dalam acara istighasah dan peresmian Majelis Taklim Raudlatul Falah Lil Muta’alimin binaan calon anggota legislatif (caleg) PDIP H Pulung Agustanto di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (17/3/2019).
Pramono menambahkan, dirinya sebagai sekretaris kabinet nyaris setiap hari mendampingi Presiden Jokowi.
Menurutnya, keislaman Presiden Ketujuh RI itu tak perlu diragukan lagi.
“Senin dan Kamis pasti puasa. Dan itu sampai saat ini,” tuturnya.
Mantan wakil ketua DPR itu menambahkan, Jokowi tak akan menanggapi fitnah dan hoaks jika tak keterlaluan. Namun, akhir-akhir ini fitnah yang menyasar mantan gubernur DKI itu sudah keterlaluan.
Sebagai contoh fitnah soal Jokowi akan melarang azan jika kelak terpilih lagi. Pramono menegaskan, Jokowi yang rajin salat tidak mungkin melarang azan.
“Kalau mau melarang azan kenapa tidak dari dahulu. Dan tidak mungkin siapa pun presiden melarang azan di negeri dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia,” tegasnya.
Pramono juga menepis fitnah yang menyebut pemerintahan Jokowi bakal melegalkan pernikahan sejenis.
“Ini (fitnah) edan. Mereka (musuh politik Jokowi, red) sudah tidak punya program lagi sehingga menjadi ahli fitnah berjemaah,” katanya.
Selain itu, Pramono menepis isu kriminalisasi ulama. Menurutnya, Jokowi saat ini menggandeng ulama sebagai calon wakil presiden.
“Bagaimana mungkin mengkriminalisasi ulama kalau beliau (Jokowi, red) memilih ulama jadi cawapresnya. Pak Jokowi presiden, tetapi takzim dan tawaduk kepada Kiai Ma’ruf,” papar Pramono
Lebih lanjut Pramono menambahkan, Jokowi sangat peduli pada nasib rakyat miskin. Menurutnya, hal itu tak terlepas dari Jokowi yang lahir dari rakyat biasa.
Baca: Pemilu Sebulan Lagi, Caleg Rocker Gelar Istighasah
Karena itu Jokowi menggulirkan Karti Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Program Keluarga Harapan (PKH) yang sangat membantu masyarakat kecil.
Pramono pun mengajak para ibu-ibu majelis taklim mendoakan dan mendukung Jokowi agar terpilih lagi.
“Saya melihat pada hari ini kekuatan emak-emak Jakarta yang tulus. Saya yakin orang yang baik, pemerintahan yang baik, pemimpin yang baik akan ditolong Allah SWT,” pungkasnya.
Pada kesempatan sama Pulung mengatakan, Jokowi sebagai presiden tidak memanfaatkan jabatan untuk keuntungan pribadi.
Politikus muda berjuluk caleg rocker itu menuturkan, anak-anak Jokowi pun memilih berwiraswasta dengan berjualan martabak, kopi ataupun pisang.
“Jadi jangan percaya berita bohong, fitnah ataupun hoaks yang diarahkan ke Pak Jokowi. Yakinlah bahwa Pak Jokowi itu orang baik,” ujar Pulung.
Cucu kiai tenama di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah itu pun mengharapkan ibu-ibu majelis taklim kembali mendukung Jokowi pada Pilpres 2019.
Bahkan, Pulung meminta anggota Majelis Taklim Radlatul Falah Lik Muta’alimin untuk bergerak dari pintu ke pintu menggalang dukungan bagi Jokowi - Ma’ruf.
“Saya mohon nanti door to door. Ibu-ibu semua nanti 17 April ibu-ibu majelis taklim membantu Pak Jokowi,” pintanya.