KPK: Menag Lukman Harus Jelaskan Sumber Dolar Amerika yang Disita
Sebab, dalam penggeledahan di ruang kerja Menag pada Senin (18/3) kemarin malam, KPK menemukan uang tunai ratusan juta
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
“Itu bagian dari penyelidikan dan penyidikan. Belum bisa kami jelaskan,” kata Laode di Gedung Penunjang KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (18/3/2019).
Laode hanya menegaskan KPK bakal mengejar semua pihak yang terlibat. Bukan hanya tiga tersangka yang sudah terjaring operasi tangkap tangan (OTT), pejabat internal Kemenag yang terlibat juga bakal diburu.
Berdasarkan pendalaman kasus, KPK sudah memiliki petunjuk ke arah pejabat tersebut.
“Kemungkinan (pejabat internal Kemenag terlibat, Red) itu ada,” kata Laode.
Laode menyampaikan, dalam lelang terbuka jabatan Kemenag, sudah jelas Haris Hasanudin tidak terpilih.
“Tapi somehow bisa berubah,” tutur Laode.
Karena itu, penyidik mencium adanya gerakan lain yang diduga dilakukan pejabat Kemenag.
Penyidik KPK tidak hanya menggeledah beberapa lokasi di Jakarta kemarin. Mereka juga terus mengembangkan pengusutan kasus dari temuan yang ada. Termasuk di antaranya laporan lain yang diduga turut melibatkan Romy.
“Itu sedang didalami KPK. Dan laporannya sebenarnya banyak,” ungkap Laode.
Menurut Laode, instansinya menerima beberapa laporan. Dia memastikan bahwa laporan yang masuk tidak hanya satu.
“Bukan cuma yang di Jawa Timur. Tapi di kota lain juga,” ujarnya.
Seluruh laporan tersebut, kata Laode, mirip kasus yang saat ini ditangani KPK. Berkaitan dengan jual beli jabatan.
Lukman Hakim sempat mendatangi kantornya. Dia datang dengan tergesa-gesa, tetapi masih bersedia diwawancarai sejumlah wartawan. Lukman datang karena mendapatkan informasi bahwa ruangannya yang disegel KPK sejak Jumat lalu sudah selesai digeledah.
“Saya harus segera memasuki ruangan saya karena ada beberapa surat yang harus ditindaklanjuti, harus saya baca, harus saya tanda tangani,” jelasnya.
Namun, Lukman tak mau mengomentari barang-barang yang disita KPK dari ruang kerjanya.
“Karena saya belum memberikan keterangan resmi kepada KPK. Saya harus menghormati KPK,” tuturnya. Apakah siap diperiksa KPK? “Pasti,” tegasnya.