Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tiga Wanita dalam Jaringan Teroris Sibolga: Pandai Rakit Bom, Jadi Pengantin, dan Atur Amaliyah

Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyebut ketiga perempuan ini ‎memiliki peran central dalam jaringan teroris Sibolga.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Tiga Wanita dalam Jaringan Teroris Sibolga: Pandai Rakit Bom, Jadi Pengantin, dan Atur Amaliyah
TRIBUN/MUHAMMAD FADHLULLAH
Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo berbincang dengan awak redaksi Tribunnews.com di Palmerah, Jakarta, Selasa (19/3/2019). TRIBUNNEWS/MUHAMMAD FADHLULLAH 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga perempuan tercatat masuk di lingkaran jaringan teroris Sibolga, Sumatera Utara.

Adapun ketiganya yakni istri terduga teroris Abu Hamzah bernama Abu Halimah, R, dan Y alias Khodijah.

Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyebut ketiga perempuan ini ‎memiliki peran central dalam jaringan tersebut.

Bahkan diungkap Dedi, para kaum hawa ini jauh lebih militan.

Baca: BPN: Dukungan Erwin Aksa Terhadap Prabowo-Sandi Jadi kekuatan Tersendiri

Pertama Abu Halimah, istri dari Abu Hamzah yang pandai merakit bom.

Dia juga memilih meledakkan diri bersama anaknya yang berusia 2 tahun dibandingkan harus menyerahkan diri kepada petugas.

BERITA REKOMENDASI

"Dalangnya justru yang perempuan, istri AH pandai merakit bom dan memang ingin cepat meninggal masuk surga," ucap Dedi, Selasa (19/3/‎2019) di kantor Tribunnews.com, Jakarta.

Baca: Ditinggal Menikah, Luna Maya Beberkan Kriteria Pria Idamannya, Faisal Nasimuddin Masuk?

Dari hasil penyidikan sementara, kata Dedi, Abu Halimah mulai berubah dan terpapar radikal setelah 6 tahun lebih merantau di Pulau Jawa.

Selama itu pula, Abu Halimah menjadi pengikut aliran Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang terafiliasi dengan ISIS.

Kedua yakni peremuan muda berusia 22 tahun berinisial R.

R diketahui calon istri dari Abu Hamzah yang direkrut untuk melakukan aksi Amaliyah dan menjadi pengantin atau pelaku bom bunuh diri.

Baca: Bus Tol Trans Jawa Ditargetkan Beroperasi Sebelum Lebaran


R dibekuk di kawasan Sirantau, Kota Tanjungbalai.

Warga Kabupaten Asahan ini turut mengetahui pembelian bahan untuk pembuatan bom.

R juga istri dari Hendri, teroris yang ditembak mati oleh Densus 88 Mabes Polri pada Oktober 2018 silam.

"‎R ini mau dijadikan istri kedua oleh AH (Abu Hamzah) dia juga sangat militan. Bahkan AH sendiri tidak bisa meredam aksi dari R," ungkap Dedi.

Ketiga yakni Y alias Khodijah, yang juga punya peran krusial.

Baca: TKN Jokowi-Maruf Minta KPU Permudah Syarat Bagi Masyarakat yang Hendak Pindah Tempat Memilih

Y diamankan di Klaten karena berperan menyuruh tertuga teroris SH mengunggah video yang berunsur ancaman pada anggota Polri yang sedang bertugas.

"Jadi mereka ini memang sudah terstruktur. ‎Mulai dari merakit bom, jadi pengantin sampai melakukan Amaliyah di Pulau Jawa. Untuk Amaliyah tinggal tunggu waktu saja, bisa menggunakan senjata tajam dan senjata api yang penting melumpuhkan aparat," tambah Dedi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas