Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polri Jelaskan Kronologi Terduga Teroris Wanita asal Klaten Ditemukan Meninggal

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan kronologi yang bersangkutan jelang ajalnya.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Polri Jelaskan Kronologi Terduga Teroris Wanita asal Klaten Ditemukan Meninggal
TRIBUN/MUHAMMAD FADHLULLAH
Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Y alias Khodijah, yang merupakan terduga teroris wanita asal Klaten, meninggal dunia. Ia diduga bunuh diri dengan mengonsumsi sesuatu yang membuatnya tewas. 

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan kronologi yang bersangkutan jelang ajalnya. 

Awalnya, Y ditahan di Polda Metro Jaya pasca ditangkap oleh Densus 88 Antiteror di Klaten

Namun pada Senin (18/3) pagi, Y ditemukan dalam kondisi lemas di ruang istirahat pemeriksaan Rutan Mapolda Metro Jaya. Y pun langsung dilarikan ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Baca: Kronologi Perseteruan Tsania Marwa & Atalarik Syah, Tarik-tarikan hingga Berujung Laporan Polisi

"Dibawa Senin pukul 07.00 WIB. Meninggalnya enam jam kemudian," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019). 

Ia menceritakan jika Y menjalani pemeriksaan oleh penyidik dari Densus 88 sejak Minggu (17/3) malam. 

Berita Rekomendasi

Y sempat meminta izin ke toilet saat pemeriksaan berlangsung. Diduga saat itulah yang bersangkutan mengonsumsi sesuatu. 

Apalagi, ruang pemeriksaan dan kamar mandi lokasinya disebut Dedi cukup jauh. 

"Dia kan diperiksa di pemeriksaan ruang tahanan Polda Metro, kejadian malam. Dan antara ruang pemeriksaan dengan kamar mandi itu berjauhan. Kemudian paginya ditemukan yang bersangkutan dalam keadaan sakit," jelasnya.

Melihat kondisi Y, kata dia, petugas jaga di rutan mengambil langkah-langkah pertolongan pertama.

"Pertolongan pertama nggak mampu kemudian dirujuk ke RS Bhayangkara. Dicoba ditolong tim medis ternyata yang bersangkutan tidak tertolong, akhirnya meninggal dunia," tutur Dedi. 

"(Kondisi Y saat pagi hari, - red) Lemas. Dokter lah yang tahu orang lemas atau keracunan seperti apa," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas