Sikapi Teror di Christchurch, Tokoh Lintas Agama: Islamophobia dan Senophobia adalah Ideologi Sesat
Komarudin Hidayat mengecam peristiwa penembakan brutal yang terjadi di dua masjid kota Christchurch, Selandia Baru.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
"Karena itu, kami dengan kesadaran penuh, menyatakan bahwa Islamofobia dan senofobia / kebencian pada orang asing adalah ideologi dan cara pikir yang sesat serta berbahaya bagi kemanusiaan," tegas Komarudin.
Komarudin pun menyatakan secara tegas bahwa para tokoh lintas agama mengecam ideologi sesat tersebut.
Karena selama ini apa yang disampaikan kepada umat adalah ajaran penuh cinta kasih dan damai.
"Kami mengecam pikiran ini sekeras-kerasnya, ajaran agama dan kepercayaan kami mendakwahkan cinta antar manusia dan hidup bersama secara damai," kata Komarudin.
Dalam konferensi pers tersebut, turut hadir pula tokoh lintas agama lainnya, beberapa diantaranya Romo Frans Magnis Suseno, perwakilan dari PGI, KWI Matakin dan ormas Islam.
Perlu diketahui, serangan brutal yang dilakukan pemuda asal Australia bernama Brenton Tarrant, telah menewaskan 50 orang serta melukai puluhan lainnya.
Ia melakukan serangan melalui tembakan senjata semi-otomatis tersebut di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood di kota Christchurch, Selandia Baru pada Jumat lalu.
Tarrant diduga terkait jaringan kelompok radikal dan dianggap memiliki pandangan negatif tentang Islam.