Soroti Kasus Teror di Selandia Baru, Tokoh Lintas Agama Sampaikan Duka Cita untuk Korban
Sejumlah tokoh lintas agama menggelar konferensi pers menyikapi kasus penembakan yang terjadi di dua masjid di kota Christchurch, Selandia Baru.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah tokoh lintas agama menggelar konferensi pers menyikapi kasus penembakan yang terjadi di dua masjid di kota Christchurch, Selandia Baru.
Mereka hadir di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2019), untuk menyampaikan pernyataan sikapnya.
Cendekiawan Muslim Komarudin Hidayat pun membacakan 4 poin dalam pernyataan sikap tersebut.
Salah satu poinnya adalah para tokoh lintas agama mengungkapkan kesedihan mereka atas tragedi memilukan yang menimpa para korban.
Baca: Kubu Prabowo: Survei Litbang Kompas Menunjukkan Masyarakat Menginginkan Perubahan
"Kami mengungkapkan kesedihan yang mendalam atas aksi teror penembakan di dua masjid di New Zealand itu," ujar Komarudin, saat membacakan pernyataan sikap.
Selain itu para tokoh lintas agama, kata Komar, juga mengirimkan takziyah sebagai bentuk ungkapan duka cita kepada keluarga korban, baik korban yang tewas maupun terluka.
"Kami juga mengirim takziyah dan belasungkawa kepada keluarga seluruh korban dalam tragedi ini," jelas Komarudin.
Mewakili para tokoh lintas agama, Komar pun mendoakan agar keluarga korban bisa tabah dalam menghadapi rasa kehilangan orang-orang yang mereka sayangi.
"Kiranya Tuhan yang Maha Kuasa menganugerahi mereka ketabahan dan kekuatan untuk menghadapi kehilangan orang-orang yang mereka cintai, yang sangat mereka sayangi," kata Komarudin.
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa meskipun berbeda agama dan keyakinan, namun para tokoh lintas agama akan terus memberikan dukungan kepada keluarga korban.
"Kami semua bersama kalian dalam kesedihan ini," tegas Komarudin.
Dalam konferensi pers tersebut, turut hadir pula tokoh lintas agama lainnya, beberapa diantaranya Romo Frans Magnis Suseno, perwakilan dari PGI, KWI Matakin dan ormas Islam.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.