Meski Romahurmuziy Diciduk KPK, PPP Berpotensi Dulang Banyak Suara di Pemilu 2019
Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah, Saifuddin Asrori menyebut PPP saat ini mempunyai brand kuat di tengah masyarakat.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah, Saifuddin Asrori menyebut PPP saat ini mempunyai brand kuat di tengah masyarakat.
Walaupun menghadapi sejumlah permasalahan, misal ditangkapnya Muhammad Romahurmuziy oleh KPK, PPP tetap berpotensi memiliki suara yang besar pada Pemilu 2019.
“PPP meskipun kondisinya terpuruk seperti sekarang, tapi tetap berpotensi bangkit tergantung bagaimanapun para kader dan pengurus PPP melakukan pembenahan pada proses selanjutnya hingga Pemilu 17 April mendatang" kata Saifuddin kepada wartawan, Rabu (27/3/2019).
Saifuddin menambahkan, brand dan identitas yang dimiliki PPP tidak banyak dimiliki partai lain, karena saat ini umumnya semua partai politik di indonesia belum kuat secara ideologi atau dalam kata lain parpol pada umumnya masuh pragmatis.
Baca: Sekjen PPP Sebut OTT Romahurmuziy Belum Pengaruhi Elektabilitas Partai
Sehingga, PPP dengan sejarah panjangnya berpeluang untuk bersaing dengan partai-partai lain.
Di kalangan partai Islam lainnya, lanjut Saifuddin, PPP juga memiliki posisioning yang unik karena bisa mencakup semua golongan umat Islam Indonesia.
Tidak seperti PKB yang hanya identik dengan NU yang tradisoonal, PAN dengan Muhammdiyah yang modern.
Sementara, PPP Memilki komponen yang mampu menggabungkan antara tradisional dan modern. Sehingga PPP masuk dalam kategori jalur partai yang moderat, ini merupakan kekuatan PPP.
Pengurus PPP, khususnya jajaran pimpinan yang baru harus mampu mengkapitalisasi brand tersebut untuk bisa ditawarkan kepada masyarakat.
“Nahkoda yang baru ini, harus bisa melihat jalur itu sebagai kekuatan agar PPP bisa bangkit dari keterpurukan, PPP juga masuk partai lama dan sudah mempunyai brend yang kuat di masyarakat sehingga siapapun yang menahkodai PPP dan itu dilakukan dengan benar, saya yakin PPP pasti besar, karena memang sudah punya brand kuat yang mengakar di masyarakat,” paparnya.
Ia juga melihat PPP sebagai partai modern yang tak hanya bertumpu pada satu figur.
"Hal itu menjadi modal PPP ketika siapapun pemimpinnya ketika membawa bendera PPP, maka akan mudah diterima oleh konsensus pengurus DPW hingga tingkat di bawahnya," jelasnya.(*)