Kisah Wanita Pontianak Korban Kawin Kontrak di Tiongkok, Dijanjikan Pernikahan hingga Kekerasan
Kisah wanita pontianak korban kawin kontrak di Tiongkok, dijanjikan pernikahan hingga mendapat perlakuan kekerasan
Editor: Suut Amdani
Kisah wanita pontianak korban kawin kontrak di tiongkok, dijanjikan pernikahan hingga mendapat perlakuan kekerasan. Begini cerita hingga dirinya bisa pulang ke Indonesia
TRIBUNNEWS.COM - DW (17) perempuan asa Kota Pontianak, korban kawin kontrak menangis histeris kala bertemu kedua orangtuanya, Atu (60) dan ibunya Cong Mi Tjau (45), Minggu (31/3/2019).
Ini pertemuan pertama DW usai bebas dari penjara Republik Rakyat Tiongkok pada Rabu (27/3/2019).
DW tiba di Pontianak Minggu pagi dan langsung menemui ayahnya Atu yang tengah menjalani perawatan di RSUD dr Soedarso.
Sudah satu tahun lebih DW tak bertemu dengan orangtuanya.
DW merupakan remaja Pontianak korban kawin kontrak.
Baca: Gadis Pontianak Korban Kawin Kontrak Histeris Bertemu Orangtuanya! Terungkap Bayaran yang Ia Peroleh
Ia bertunangan dengan Cheng Liu Yang yang merupakan warga negara Republik Rakyat Tiongkok pada Juli 2018 silam atas bantuan seorang makcomblang bernama Ajan.
DW kemudian diboyong ke Tiongkok dengan janji hendak dinikahi di sana.
Januari 2019, kisah miris hidup DW diketahui ayah dan ibunya di Pontianak.
DW rupanya tak pernah dinikahi secara resmi.
Ia bahkan kerap dianiaya sang suami.
Belakangan, DW ditangkap polisi Tiongkok lantaran izin tinggal miliknya habis dan tak memiliki dokumen pernikahan sah.
Baca: Gadis Muda Korban Kawin Kontrak Pulang ke Indonesia, Begini Kisahnya
Setelah diberitakan Tribunpontianak.co.id, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Shanghai, Tiongkok membantu proses pemulangan warga RW 28, Jl Kebangkitan Nasional, Kelurahan Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara ini.
Pada Kamis (28/30/2019), DW tiba di Jakarta dan pada Minggu pagi sekira pukul 06.00 dirinya bertolak dari Jakarta menuju Pontianak.
Sekitar pukul 07.00, Julia tiba di Bandara Supadio Pontianak.
DW langsung dijemput personel Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kalbar.
Dari Bandara ia langsung menuju RSUD Soedarso bertemu orangtuanya.
Suasana haru pun pecah, saat ayah, ibu dan anak itu bertemu.
Saat tiba, DW langsung memeluk sang ibu dan ayah.
Ruang perawatan yang hening sontak haru, penuh isak tangis kebahagiaan.
Semua orang yang berada di kamar perawatan ikut terharu melihat momen bahagia itu.
Sang ayah Atu yang masih belum mampu berbicara tampak sangat bahagia, ia hanya mampu mengangkat tangannya dan mencoba kembali mengacungkan jempol atas kepulangan putri tercintanya.
Kepada Tribun, DW menceritakan pengalaman buruknya di Tiongkok saat menjalani proses kawin kontrak.
DW mengaku memilih pergi ke Tiongkok dan melakoni kawin kontrak untuk membantu perekonomian keluarga.
Saat itu, mak combalang menjanjikan pria Tiongkok yang hendak menikahinya merupakan pria baik dan mapan.
Si pria siap membantu keluarganya.
Bahkan, menjanjikan mahar awal sebesar Rp 40 juta rupiah.
Nyatanya, mak comblang hanya memberikan uang Rp 25 juta dan diserahkan bertahap.
"Janji-janjinya pas waktu di sini mau beliin apa saja yang saya mau.
Nyatanya, HP aja ndak di beliin pas sampai di sana," ungkap DW.
Setelah melaksanakan pertunangan di Pontianak, ia bersama mak comblang ke Jakarta mengurus dokumen di Kedubes Tiongkok.
Proses wawancara menjadi satu di antara persyaratan yang harus dijalani saat hendak mengajukan pernikahan dengan warga Tiongkok.
Pada proses wawancara ini DW gagal.
Oleh mak comblang, lanjut DW, dokumen dialihkan menjadi visa turis agar dirinya bisa masuk ke Tiongkok.
Identitas DW kemudian dipalsukan.
Nama dan usia di paspor tertulis Dwiyana lahir pada 22 Juni 1995.
DW tak tahu persis seperti apa proses pengurusan dokumen.
Baca: Ayah Korban Kawin Kontrak Asal Pontianak Masuk Rumah Sakit, Beri Kode Saat Tahu Putrinya Akan Pulang
Semuanya diurus oleh mak comblang Pontianak yang bekerja sama dengan mak comblang asal Tiongkok.
Diakui DW, hingga kembali ke Pontianak, tak pernah ada upacara pernikahan.
Namun, ia melakoni hidup layaknya suami istri.
DW mengungkapkan, sebulan berada di Tiongkok bersama ibunya, perlakuan Cheng Liu Yang begitu baik.
Setelah ibunya pulang ke Pontianak, perlakuan Cheng Liu Yang berubah 180 derajat.
"Pernah dilempar pakai sendal. Tangan saya digigit, kaki ditendang. Ndak ada salah pun ditampar," kenang Julia.
(tribunpontianak.co.id/Ferryanto)
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Gadis Pontianak Korban Kawin Kontrak Histeris Bertemu Orangtuanya! Bayaran dari Pria China Terungkap
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.