Pulang Kampung di Kutoarjo, Ganjar Diserbu Warga saat Ngopi di Angkringan
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyempatkan ngopi di angkringan sekitar alun-alun Kutoarjo sebelum pulang kampung di gang Aglik Utara, Kutoarjo
Editor: Content Writer
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyempatkan ngopi di angkringan sekitar alun-alun Kutoarjo sebelum pulang kampung di gang Aglik Utara, Kutoarjo Purworejo, Jumat (5/4).
Kehadiran orang nomor satu di Jateng itu, membuat warga kaget dan spontan berkerumun. Ada yang langsung mengajak bersalaman dan minta foto.
Karena kondisi gerimis, Ganjar langsung mengajak mereka untuk duduk lesehan di angkringan yang beratap terpal biru, warga sekitar pun sering menyebut angkringan tenda biru.
Karena tepat berada di samping jalan utama, kerumunan di angkringan itu lantas mengundang penasaran pengendara.
"Ayo podo mangan, pesen kopi. Bu, kopi Bu," kata Ganjar.
Melihat yang berdatangan semakin banyak, Ganjar meminta masyarakat duduk melingkar dan mengajak diskusi sejumlah persoalan di Purworejo. Dari infrastruktur, olahraga, kebencanaan sampai urusan pemilu presiden.
Puji Subroto dari Bagelen misalnya. Dia menyampaikan sejumlah pembangunan di daerahnya yang belum kunjung tuntas.
"Mohon bantuannya pak gub, karena pembangunan di Daerah Aliran Sungai itu kami harapkan bisa mengatasi banjir di daerah kami," katanya.
Ada pula dari suporter tim sepakbola andalan masyarakat Purworejo, ISP (Ikatan Sepakbola Purworejo) yang minta dukungan Ganjar agar tim kebanggaannya kembali masuk ke divisi 1. Suprapto, salah satu suporter mengatakan sudah tiga tahun ini tim kebanggaannya terpaksa vakum.
"Syukur-syukur pak gub berkenan membantu untuk renovasi stadion WR Soepratman, karena itu kandang ISP dan saat ini kondisinya kurang diperhatikan," katanya.
Selain itu Suprapto juga menyampaikan kepada Ganjar, kondisi terkini Yuli Wijaya, pemuda yang jadi korban pemukulan kampanye di Purworejo. Prapto mengatakan meski sudah cenderung membaik, namun Yuli masih mengalami trauma.
Sebenarnya acara ngopi bersama masyarakat itu tidak masuk dalam agenda gubernur. Ganjar yang pulang kampung, karena ingin menghadiri resepsi pernikahan keponakannya. Meski demikian, banyak aspirasi yang disampaikan.
Ganjar pun menjawab dengan penuh keakraban sambil sesekali melempar candaan. Terlebih kepada beberapa kepala desa yang tiba belakangan dan menyampaikan persoalan desa.
"Kalau pembangunan harus diperhatikan apakah itu jalan atau jembatan milik pusat, provinsi, kabupaten atau desa. Nah kalau desa ya silakan pak kepala desa langsung diatasi, apalagi sampeyan baru terpilih. Buktikan janji ketika kampanye dulu," ujar Ganjar.
Melihat suasana yang demikian cair dan penuh tawa itu, Ganjar mengatakan agar suasana seperti itu terus ditebar di keseharian, terlebih jika menyangkut pemilihan presiden. Tidak perlu saling fitnah, menyebar kebencian apalagi sampai baku hantam.
"Betapa kita bahagia bisa bertemu, kan ini wajahnya mrenges Kabeh, suasana seneng ini jangan dihancurkan dengan permusuhan. Kita hormati yang berbeda pilihan, beda suku, beda agama. Masak sesama orang Purworejo jotos-jotosan," katanya. (*)