Dua Hari Menjelang Coblosan, Anggota Fraksi PKB Ini Luncurkan Buku
Perjuangan politik harus memiliki landasan nilai, ideologi dan jejak history yang tak terputus," ujar Cak Imin.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Fraksi PKB DPR RI Lukmanul Khakim meluncurkan buku berjudul 'Adempol' di ruang rapat Fraksi PKB, Senin (15/4/2019).
'Adempol' sendiri merupakan sebuah singkatan dari Agama , Demokrasi dan Politik, dimana buku itu menceritakan biografi Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai trilogi Kebangkitan Bangsa.
Menanggapi hal itu, Cak Imin menyampaikan apresiasinya atas launching buku yang mengisahkan jejak langkah politik dan pemikirannya itu.
"Terima kasih, saya tentu mengapresiasi dan bangga atas buku yang luar biasa ini. Perjuangan politik harus memiliki landasan nilai, ideologi dan jejak history yang tak terputus," ujar Cak Imin di acara peluncuran, Senin (15/4/2019).
Baca: 137 WNI di Kota Baghdad Sudah Lakukan Coblosan Hari Jumat
Di sisi lain, Lukman menjelaskan jika agama menjadi hal yang sangat menarik untuk dibahas dalam trilogi tersebut. Karena agama menjadi simbol politik identitas yang semakin menguat.
"Trilogi ini bersumber dari pemikiran dan jejak langkah politik Cak Imin, yang saya awali dari catatan kecil selama Nderek beliau. (Menarik) karena faktanya negara kita bukan negara agama, tapi seringkali agama dijadikan sebagai alat politik," kata Lukman.
Baca: TNI Gelar Doa Bersama Lintas Agama Untuk Pemilu Damai
Melihat fakta itu, politisi muda dari dapil Bojonegoro-Tuban ini menilai publik harus membaca pemikiran Cak Imin yang sudah dituliskannya dalam buku setebal 285 halaman itu.
"Nilai dalam agama itu harus ditransformasikan dalam bentuk kebijakan politik Yang objektif, bukan agama sebagai simbol dan alat Doktrinasi membangun militansi. Akhirnya lihat, agama dalam konteks sebagai Rahmat itu terabaikan," tandas Lukman.
Hadir pula juga dalam acara sekaligus memberikan paparan terkait trilogi : agama, demokrasi dan politik, yakni pengamat politik Prof.Dr Lili Romli dan wakil ketua Umum PBNU Prof. Dr. Macksoem Mahfud.