Marak Kasus Dugaan Politik Uang di Sejumlah Daerah pada Masa Tenang Pemilu, di Mana saja?
Dugaan politik uang marak terjadi jelang pencoblosan. Ini rangkuman berita yang berhasil dihimpun Tribunnews.com
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Ketua RW 03 Kelurahan Warakas, Nani Sunengsih mengungkapkan, pria yang ditangkap memang sering dilihatnya berada di posko pemenangan M Taufik di Jalan Warakas 3, RW 03, Kelurahan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Namun, Nani tak mengetahui identitas pria tersebut.
"Nggak tahu siapa, yang di Pak Taufik, gitu aja. Nggak terlalu deket (sama Pak Taufik), itu yang di MTC (Muhammad Taufik Center)," ucap Nani ketika ditemui, Selasa (16/4/2019).
Neni menambahkan, meski kerap kali terlihat sedang beraktivitas di MTC, pria itu bukan warga Warakas.
"Bukan warga sini, kalo warga sini saya juga harus melindungi," ucapnya.
Sementara itu, Komisioner Bawaslu DKI Jakarta, Puadi belum bisa membeberkan peran pria yang saat diamankan itu.
Baca: Masa Tenang Kampanye, Bawaslu Solo Galakkan Patroli Cegah Praktik Politik Uang
Puadi menuturkan, saat ini pria tersebut masih diperiksa oleh penyidik dari Polres Metro Jakarta Utara.
"Kita tidak terlalu jauh, itu dari (Polres Metro) Jakarta Utara saja," ucap Puadi.
Bantahan M Taufik
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M Taufik membantah penangkapan CL di depan kantornya yang diduga karena politik uang.
M Taufik menjelaskan kronologi penangkapan CL yang merupakan koordinator saksi tingkat RW.
Baca: Bawaslu Amankan 15 Warga Ponorogo, Temukan Uang Rp 66 Juta dan Daftar Penerima Money Politic Caleg
Saat penangkapan, Taufik mengakui dirinya sedang berada di dalam kantor guna memberi penjelasan kepada koordinator saksi, Senin (15/4/2019) sore.
"Ketika kami sedang mengumpulkan koordinator saksi tingkat RW, karena itu ada saksi ada koordinator, saksi tingkat RW kecamatan baru ke kabupaten kota dan provinsi," ujarnya saat konferensi pers di Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta, Selasa (16/4/2019).
"Jadi ketika kami sedang menjelaskan di kantor kami, saya dibisiki ada anak buah yang dibawa polisi. Jadi bukan Bawaslu yang bawa, polisi yang bawa," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.