Hari Buruh, Begini Kondisi Makam Marsinah Sosok Pejuang Hak Buruh yang Terbunuh Saat Masa Orde Baru
Mayday atau hari buruh yang diperingati 1 Mei di Indonesia seolah mengingatkan pada Marsinah.
Editor: Anita K Wardhani
Karena satu demi satu terungkap pengakuan mengejutkan dari para terdakwa yang ternyata tidak mengetahui rapat ataupun hal-hal terkait perencanaan pembunuhan Marsinah.
Dikutip dari laman Kompas.com, beberapa tahun yang lalu, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) sempat menggelar aksi di makam pejuang buruh Marsinah.
Aksi itu dilakukan bertepatan pada Hari Buruh, 1 Mei 2011, silam.
Ketua AJI Kediri, Hari Tri Wasono mengatakan jika pihaknya sengaja memanfaatkan Hari Buruh pada saat itu untuk kembali mengingatkan pemerintah terhadap 'utang' lama itu.
Meski menerima penghargaan dan masuk ke dalam catatan ILO, tetap saja, sampai hari ini pembunuh Marsinah yang sebenarnya masih belum menerima hukuman.
Baca: Tradisi Ziarah Kubur Jelang Puasa, Pernahkah Nabi Melakukannya? Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Marsinah hanya satu dari puluhan kasus pelanggaran HAM lainnya yang tidak pernah berakhir dengan kejelasan.
Marsinah hanya buruh yang memperjuangkan hak-haknya, tapi sayang, nasib berkata lain pada perjuangannya.
Meski demikian, sampai hari ini masih banyak orang yang mengenang Marsinah.
Para Mahasiswa masih terus mengusung kasus Marsinah dalam aksi-aksi hari buruh yang diperingati setiap tanggal 1 Mei.
Kondisi Makam Marsinah di Sukomoro, Nganjuk
Pasangan Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut satu, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak, ziarah ke makam aktivis buruh, Marsinah, di pemakaman Desa Sukomoro, Nganjuk.
Mereka berziarah tepat pada saat peringatan Hari Buruh, atau yang biasa disebut May Day, Selasa (1/5/2018).
Menurut Khofifah-Emil, berziarah ke makam adalah cara untuk mengenang kisah hidup seseorang yang diziarahi.
Di makam Marsinah, mereka mengenang tentang penegakan keadilan dan perjuangan Marsinah bersama kelompok buruh yang dengan khusyuk melafalkan tahlil dan doa.