Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesan Said Aqil dalam Multaqo Ulama: Jangan Sampai Kita Terpecah Hanya karena Pemilu

Jangan sampai kita, hanya karena gara-gara pilpres atau pemilu, sampai seperti negara-negara di Timur Tengah

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sugiyarto
zoom-in Pesan Said Aqil dalam Multaqo Ulama: Jangan Sampai Kita Terpecah Hanya karena Pemilu
Tribunnews/Fitri Wulandari
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj saat ditemui dalam acara bertajuk 'Multaqo Ulama, Habaib dan Cendekiawan Muslim' yang digelar di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2019) malam. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menekankan bahwa persatuan bangsa merupakan hal yang tak ternilai dan tidak bisa digantikan dengan apapun.

Oleh karena itu ia pun mengajak seluruh umat untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Menurutnya, persatuan bangsa merupakan hal yang sangat mahal harganya.

Pernyataan tersebut ia sampaikan disela acara 'Multaqo Ulama, Habaib dan Cendekiawan Muslim'.

"Mari kita bangun kembali persatuan yang sangat mahal harganya ini," ujar Said Aqil, saat ditemui disela acara yang digelar di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2019) malam.

Ia pun tidak ingin perpecahan yang terjadi di sejumlah negara di Timur Tengah terjadi pula di tanah air.

Berita Rekomendasi

Di Timur Tengah, kata Said Aqil, perpecahan terjadi lantaran adanya perbedaan pandangan politik.

"Jangan sampai kita, hanya karena gara-gara pilpres atau pemilu, sampai seperti negara-negara di Timur Tengah," kata Said Aqil.

Ia menegaskan bahwa dirinya tidak ingin terjadi perang saudara antara kelompok satu dengan lainnya.

"Misalkan naudzubillah, (contohnya) perang saudara sampai pecah, jangan sampai (terjadi)," tegas Said Aqil.

Oleh karena itu Said Aqil mengimbau agar seluruh umat Islam menunjukkan dan membuktikan bahwa bangsa Indonesia mengerti demokrasi dan memiliki kesadaran yang baik dalam bernegara

"Tunjukkan bangsa Indonesia yang bersifat Islam, paham demokrasi, dewasa berdemokrasi, matang bernegara," jelas Said Aqil.

Lebih lanjut ia menegaskan, berbeda pilihan merupakan hal yang diperbolehkan dan wajar dalam pesta demokrasi.

Namun setelah masa Pemilu berakhir, maka ia berharap agar semua pihak kembali bersatu dan membuang ego masing-masing.

"Boleh beda pilihan, (tapi) setelah pemilu selesai, kita bersatu kembali," pungkas Said Aqil.

Dalam acara tersebut hadir pula Gus Muwafiq serta KH Maimoen Zubair.

Hingga kini acara Multaqo Ulama, Habaib dan Cendekiawan Muslim tersebut masih terus berlangsung.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas