Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kakorlantas Polri Sebut Wacana Ganjil Genap saat Mudik Lebaran Tak Jadi Diterapkan

Refdi mengatakan, rekayasa ganjil genap itu dikhawatirkan justru menimbulkan kemacetan semakin meningkat, terutama di pintu-pintu masuk tol

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Kakorlantas Polri Sebut Wacana Ganjil Genap saat Mudik Lebaran Tak Jadi Diterapkan
Tribunnews/JEPRIMA
Sejumlah kendaraan melintasi jalanan saat berlangsungnya pembatasan kendaraan bermotor ganjil genap di Jakarta Pusat, Senin (3/9/2018). Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta telah memutuskan bahwa peraturan lalu lintas nomor polisi ganjil genap bagi mobil pribadi akan diperpanjang hingga berakhirnya Asian Paralympics Games (Paragames) pada 13 Oktober 2018. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kakorlantas Polri Irjen Pol Refdi Andri memastikan wacana ganjil genap di sejumlah ruas jalan saat arus mudik dan balik Lebaran tidak jadi diterapkan.

Refdi mengatakan, rekayasa ganjil genap itu dikhawatirkan justru menimbulkan kemacetan semakin meningkat, terutama di pintu-pintu masuk tol.

Baca: Menhub Budi Karya Kaji Penerapan Ganjil Genap di Jalan Tol Saat Mudik Lebaran

Belum lagi jika kepolisian masih harus mensosialisasikan dan menginformasikan perihal rekayasa tersebut dalam waktu dekat ke masyarakat.

"Ya, memang kemarin itu ada wacana (ganjil genap). Pergerakan-pergerakan di jalan tol itu yang pertama bagaimana pergerakan normal, kalaupun kita tambah lagi dengan kontraflow, bisa juga dengan mungkin genap ganjil," ujar Refdi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2019).

"Tapi genap ganjil ini juga, kita harus bekerja keras untuk itu. Belum lagi bagaimana masyarakat ini disosialisasikan, diinformasikan, sementara ruas-ruas jalan yang kita berlakukan genap ganjil pada saat pintu masuk tol itu akan terjadi hal-hal yang sangat crowded," imbuhnya.

Oleh karena itu, ia menyebut pihaknya telah memaparkan alternatif lain yakni dengan memberlakukan rekayasa 'one way' kepada Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, kapolda-kapolda, dan semua pejabat Mabes Polri melalui video conference (vidcon).

Baca: Media Negeri Tetangga Wartakan Isi Pembicaraan Prabowo dengan Media Asing di Kartanegara

Berita Rekomendasi

Mantan Karoprovos Divpropram Polri itu menuturkan semua pihak dalam vidcon tersebut nampak menyetujui usulan pemberlakuan rekayasa 'one way'.

"Ini tadi kami sudah paparkan juga didepan pak Kapolri video conference dengan semua kapolda dan semua pejabat Mabes Polri, ini nampaknya setuju dengan pemberlakuan itu," tutur dia.

Baca: Soal Tim Kajian Hukum, Wapres Jusuf Kalla : Tak Ada Aturan Baru

Lebih lanjut, jenderal bintang dua itu juga mengharapkan keberadaan polisi jalan raya (PJR) di lapangan dapat membantu penerapan rekayasa tersebut di jalur-jalur mudik.

"Dan mudah-mudahan juga keberadaan anggota kita di lapangan bersamaan dengan pemberlakuan itu, di jalur Pantura dan jalur Selatan akan bisa kita perkuat," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas