Indef: Masalah Harga Tiket Pesawat Buat Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 1-2019 Tak Maksimal
Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad menilai pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019 sebesar 5,07 persen tidaklah capaian yang positif.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad menilai pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019 sebesar 5,07 persen tidaklah capaian yang positif.
Menurutnya dengan capaian pertumbuhan ekonomi yang tidak sesuai ekspektasi akan menyulitkan pemerintah untuk mendapai target 5,3 persen tahun ini.
Sebab itu perlu upaya perbaikan kebijakan guna akselerasi perekonomian di sisa tiga kuartal satu di antaranya sektor transportasi tiket pesawat.
“Sejak Januari, Februari jumlah penumpang turun, perdebatan ini harga tiket pesawat. Tren penurunan penumpang yang cukup besar pada Januari -16,07 persendan Februari -15,46 persen,” katanya di Jakarta, Rabu (8/5/2019).
Baca: Menhub Budi Karya Pastikan Tarif Atas Tiket Pesawat Akan Diturunkan
Tak hanya transportasi, sektor tanaman pangan juga menjadi perhatian untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di kuartal berikutnya.
"Sektor pertanian sekarang 1,81 persen dari sebelumnya sempat 7,11 persen. Tanaman pangan sumbangkan penurunan terbesar meski ada di kehutanan dan penebangan kayu. Persoalannyabharga gabah kering panen trennya turun dari Rp5.400 sampai Rp4.400," tuturnya.
Baca: Harga Tiket Pesawat Masih Mahal, Apa Sikap Pemerintah dan Langkah Maskapai?
Tauhid bertutur target pemerintah 5,3 persen perlu dikoreksi karena beberapa data sektoral 2019 dibandingkan periode yang sama sebelumnya menunjukkan penurunan drastis 3,34 persen ke 1,81 persen.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku pihaknya akan menurunkan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat sehingga harga tiket penerbangan menjadi lebih terjangkau.
“Tarif batas atas akan kami turunkan. Ya, akan kita turunkan pasti. Besarannya tunggu tapi pasti kami turunkan," kata Budi Karya Sumadi di kantornya, Jakarta, Rabu (8/5/2019).
Budi mengatakan, pihaknya sudah membahas berkali-kali terkait persoalan ini.
Dia juga telah meminta maskapai agar rela menurunkan tarif namun belum membuahkan hasil yang signifikan.
“Kami sudah bahas berkali-kali supaya maskapai itu menurunkan tarif tetapi kan tidak diturunkan, karena ini berkaitan dengan jumlah penduduk yang membutuhkan tapi harga terjangkau itu tidak ada," ujarnya.
Awal pekan depan, Budi Karya Sumadi rencananya melaporkan hasil pembahasan terkait dasar perhitungan dan tarif batas tiket ke Menko Perekonomian Darmin Nasution.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.