Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bom yang Disita dari Terduga Teroris di Bekasi Disebut Polisi Berdaya Ledak Besar

"Dan bom yang dirakit mereka ini berbeda dengan bom sibolga, atau bom mereka lebih kuat hingga high explosive," kata Dedi

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Bom yang Disita dari Terduga Teroris di Bekasi Disebut Polisi Berdaya Ledak Besar
Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Bareskrim Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (8/5/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Tim Densus 88 Anti-teror membekuk dua terduga teroris di lokasi yang berbeda setelah mengamankan dua bom pipa dan sejumlah bahan peledak lainnya dari gerai Wanky Cell di Bekasi utara, Kota Bekasi, Rabu (8/5/2019) sore.

Keduanya adalah EY (26) dan YM (18) yang dibekuk petugas juga diduga pemilik dari bom pipa dan sejumlah bahan peledak tersebut.

Baca: Densus 88 Ringkus Amir JAD Bekasi Pemilik Bom Pipa di Toko Ponsel

Barang bukti hasil olah tkp di Wanky Cell Bekasi Utara, Kamis (9/5/2019)
Barang bukti hasil olah tkp di Wanky Cell Bekasi Utara, Kamis (9/5/2019) (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

EY dibekuk di sebuah SPBU di Jakarta Timur.

Sementara YM yang baru lulus SMA ini dibekuk di rumahnya di Rawa Lumbu, Bekasi.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan EY adalah pemilik Toko Ponsel Wanky Cell di Bekasi Utara, yang digeledah Densus 88 dan ditemukan dua bom dan sejumlah bahan peledak di sana.

Penangkapan EY dan YM ini katanya merupakan hasil pengembangan penangkapan 6 terduga teroris kelompok jaringan JAD Lampung yang dipimpin SL (34) pada 4 dan 5 Mei lalu di Bekasi dan Tegal.

Bahkan kata Dedi, EY merupakan penyandang dana kelompoknya dan kelompok SL.

Berita Rekomendasi

"Peran EY ini juga sebagai penyandang dana. Selain itu dia juga leadernya SL," kata Dedi di Mabes Polri, Kamis (9/5/2019).

Pendanaan untuk mobilitas anggota jaringan serta membuat bom, kata Dedi didapat EY dari usahanya membuka toko ponsel Wanky Cell.

Menurut Dedi jaringan kelompok EY ini berbeda dengan kelompok SL. EY adalah Amir JAD Bekasi sementara SL adalah pimpinan JAD Lampung.

"Tetapi mereka memiliki koneksi kuat di dalam JAD Indonesia. Pertama EY adalah seorang Amir JAD Bekasi. Dia menggantikan amir yang ditangkap beberapa tahun lalu ketika peristiwa bom Thamrin. Rekam jejak EY berbeda dengan SL. EY hanya berkecimpung di Bekasi saja. Namun yang bersangkutan memiliki peran vital dalam kelompok JAD Jakarta dan sekitarnya," kata Dedi.

EY, katanya, memiliki kemampuan dalam merakit bom. Bahkan EY lah yang mengajarkan SL merakit bom.

"Dan bom yang dirakit mereka ini berbeda dengan bom sibolga, atau bom mereka lebih kuat hingga high explosive," kata Dedi.

Selain itu katanya EY adalah fasilitator perekrut anak-anak muda di JAD Bekasi.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas