Pin ISIS Hingga Alat Penguat Wifi Ditemukan di Kediaman Terduga Teroris Babelan
Barang bukti yang ditemukan di antaranya pin ISIS, Handy Talk, telepon genggam hingga alat-alat seperti penguat sinyal wifi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengungkapkan pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti dari proses penggeledahan di tempat tinggal tersangka teroris bernama Rafli alias EY di kawasan Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi (9/5/2019).
Barang bukti yang ditemukan di antaranya pin ISIS, Handy Talk, telepon genggam hingga alat-alat seperti penguat sinyal wifi.
Baca: Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Kawasan Babelan
"Di sana juga di temukan anak panah, busur ada 15 biji, terus juga ada pisau, ada HP (ponsel), HT (handy talk), ada samurai dan terakhir kita temukan pin ISIS, itu yang diamankan tim Jibom, di kontrakan Rafli," kata Argo.
Sementara dari tim Labfor menemukan sejumlah barang bukti yang diduga menjadi elemen untuk tersangka menjalankan aksi teror.
Barang bukti tersebut seperti ardosistem atau alat penguat sinyal wifi.
"Ardo adalah switching yang modern ya yang kalo di kelola kemudian dibuat itu bisa menggunakan wifi dalam jarak 100 meter, kemudian ada solder yang digunakan untuk merakit benda yang bisa dibuat bom," jelas dia.
Penggeledahan di rumah kontrakan Rafli merupakan lanjutan dari penggeledahan toko ponsel Wanky Cell di Jalan Mochtar Tabrani, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Rabu, (8/5/2019) kemarin.
Terduga teroris Rafli disinyalir merupakan pemilik toko ponsel Wanky Cell dimana di dalamnya, ditemukan dua buah bom pipa besi, pupuk booster lengkeng, HCL dalam botol, serbuk putih dan beberapa cairan di dalam botol.
Argo menjelaskan, tersangka teroris Rafli ditangkap pada, Rabu (6/5/2019) di daerah Kalimalang.
Penangkapan ini merupakan hasil pengembangan dari penangkapan dua terduga teroris di Jatiasih.
Baca: Sebelum jadi Teroris, Perakit Bom Bekasi adalah Atlet Karate Nasional Berprestasi
Peran Rafli kata Argo cukup vital di kelompok teroris JAD Lampung dan Bekasi, dia diduga sebagai kordinator yang menjadi kepala beberapa terduga teroris lainnya.
"Sementara masih yang kemarin dua di Jatiasih, satu di sini (Wanky Cell), tersangka (Rafli) adalah kepala, artinya dia yang mengkoordinir dari yang telah kita lakukan penangkapan," kata Argo.
Bom High Explosive
Dua terduga teroris kelompok JAD ditangkap tim Densus 88 Anti-teror di Bekasi.