Pasca Pengungkapan Teroris di Cibinong, 52 Ponpes di Depok dan Bogor Perkuat Barisan Jaga NKRI
Pengungkapan dan penangkapan sel-sel teroris di Bogor dan Depok oleh Polri membuktikan bahwa ada pihak pihak radikal
Editor: FX Ismanto
TRIBUNNEWS.COM. BOGOR - Pengungkapan dan penangkapan sel-sel teroris di Bogor dan Depok oleh Polri membuktikan bahwa ada pihak pihak radikal yang ingin merusak kondisi keamanan yg kondusif, apalagi fakta dari pengakuan tersangka bahwa bom akan diledakkan saat Aksi 22 Mei . KH. Ali Syibromalisi pimpinan Ponpes PPQ Tansyitul Muta’allimin Bogor mengapresiasi kinerja Polri dalam mengantisipasi "penumpang gelap" yang menyusup di acara aksi 22 Mei tersebut.
"Kami sangat mengapresiasi kinerja Polri yang sigap mengantisipasi kelompok teroris yang ingin melakukan aksi pengeboman di tanggal 22 Mei nanti. Tentu kami mengutuk segala bentuk teror yang mengancam tegaknya NKRI," kata KH. Ali.
"Masyarakat Indonesia wa bil khusus umat muslim, jangan mau dikelabui oleh seruan people power atau gerakan yang mengatasnamakan gerakan kedaulatan rakyat apa pun karena rentan dimanfaatkan oleh kelompok teroris," lanjut KH. Ali.
Untuk itulah KH. Ali Syibromalisi mengatakan bahwa segenap Ponpes di Kabupaten Bogor dan Depok merasa wajib untuk merapatkan barisan untuk menjaga NKRI dengan menggelar acara Deklarasi dan Doa Forum Ponpes Jaga NKRI ini yang diselenggarakan atas dasar kecintaan terhadap NKRI. Para ulama dan santri memiliki tanggungjawab menjaga keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia.
Disamping itu kami melihat Aksi people power atau Gerakan Kedaulatan Rakyat ini rentan ditunggangi "penumpang gelap" yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan kita sebagai sebuah bangsa," ujar KH. Ali Syibromalisi.
Hal serupa juga disampaikan oleh KH. Faisal Ridwan dari Ponpes Miftahul Ulum tentang gerakan people power atau Gerakan Kedaulatan Rakyat. Menurutnya people power sebenarnya sudah kita laksanakan pada tanggal 17 April lalu. Ketika masyarakat Indonesia berbondong-bondong ke TPS dan menentukan pilihannya di bilik suara.
"Pemilu 17 April kemarin adalah wujud kedaulatan rakyat yang sesungguhnya sebagai wujud people power. Jadi people power itu bukan di jalanan. Bukan pula mendeligitimasi KPU," kata KH. Ridwan Faisal.
Acara deklarasi dan do’a bersama tersebut diselenggarakan di Ponpes Al-Qur’an (PPQ) Tansyitul Muta’allimin, Jl. Raya Pabuaran Kelurahan Pabuaran Kec. Bojonggede Kab. Bogor pada Selasa, 21 Mei 2019. Selain do’a bersama untuk kondusivitas dan keamanan nasional pasca-pemilu, kegiatan yang diinisiasi Forum Ponpes Jaga NKRI yang terdiri dari 52 Ponpes di Kabupaten Bogor dan Depok ini akan mendeklarasikan beberapa hal penting.
Adapun poin-poin tersebut antara lain; Pertama, apresiasi kinerja Polri yang berhasil mengungkap dan menangkap teroris yang akan beraksi pada 22 Mei nanti. Kedua, meminta umat tetap waspada terhadap skenario kelompok radikal, musuh Pancasila dan NKRI yang akan menunggangi 22 Mei untuk membuat kerusuhan dan teror. Umat Islam menolak aksi people power. Hal ini pun sesuai dengan Keputusan Bahtsul Matsail Kebangsaan yang dikeluarkan PW NU Jawa Timur yang didasarkan pads dalil dalil yang sangat kuat
Ketiga, Forum Ponpes Jaga NKRI percaya terhadap KPU dan Bawaslu sebagai ulil amri dalam penyelenggaraan pemilu yang dilakukan dengan aman, damai, transparan, jujur dan adil. Keempat, seluruh Ponpes dan para santri siap menjaga sepenuhnya NKRI dan melawan setiap upaya untuk memecah belahnya. Keempat, poin poin di atas selaras dengan perjuangan muassis (pendiri) NKRI yaitu ulama Ahluss Sunnah wal Jamaah yang senantiasa menjaga Ukhuwwah Islamiyah, Ukhuwah Wathoniyah, Ukhuwwah Insaniyyah.
Terakhir Forum Ponpes Jaga NKRI menyerukan kepada semua elemen bangsa untuk menerima hasil keputusan KPU.
"Memprioritaskan kemaslahatan bangsa adalah yang utama karena semua yang terjadi di ataa muka bumi ini semata-mata atas kehendak Allah," ujar Ust. Miftahuddin.
"KPU telah melakukan rekapitulasi secara nasional dan mengumumkan pasangan 01 sebagai pemenang. Selamat kepada Pak Jokowi Widodo dan KH. Ma'ruf Amin. Semoga amanah dan menjadikan bangsa Indonesia menjadi lebih baik lagi," pungkas Ust. Miftahuddin.