Gubernur Anies Baswedan Prihatin, Ratusan Korban Rusuh 22 Mei Didominasi Anak Muda
Dari keseluruhan korban yang terdata, sebanyak 179 korban berusia muda, yakni di bawah 19 tahun.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi damai menolak hasil Pilpres 2019 di depan Gedung Bawaslu RI di Jalan MH Thamrin, 21-22 Mei menelan korban delapan orang meninggal dunia.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, berdasar data terbaru, tottal korban meninggal dunia jumlahnya mencapai 8 orang.
Ditemui di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019), Anies Baswedan mengungkapkan, sebanyak 730 orang harus mendapatkan penanganan kesehatan di berbagai rumah sakit yang tersebar di Ibu Kota.
"Jenis diagnosis terbanyak yang non trauma 93 orang, luka berat 79 orang, luka ringan 462 orang, ada yang belum ada keterangan 96 orang," kata Anies.
Dari keseluruhan korban yang terdata, sebanyak 179 korban berusia muda, yakni di bawah 19 tahun.
Anies pun menyayangkan, anak-anak muda terprovokasi, sehingga ikut menjadi korban kerusuhan tersebut.
"Jadi, jumlah anak-anak muda cukup banyak di sini," kata Anies Baswedan.
Berikut identitas korban meninggal aksi 21-22 Mei 2019 berdasarkan data yang dihimpun Pemprov DKI :
1. Farhan Syafero (31), asal Depok, Jawa Barat. Meninggal di RS Budi Kemuliaan, Rabu (22/5/2019).
2. M. Reyhan Fajari (16) asal Jakarta Pusat. Meninggal di RSAL Mintoharjo, Rabu (22/5/2019).
3. Abdul Ajiz (27) asal Pandeglang, Banten. Meninggal di RS Pelni, Rabu (22/5/2019).
4. Bachtiar Alamsyah, asal Tangerang. Meninggal di RS Pelni, Rabu (22/5/2019).
5. Adam Nooryan (19) asal Tambora Jakarta Barat. Meninggal di RSUD Tarakan, Rabu (22/5/2019).
6. Widianto Rizky Ramadan (17) asal Slipi Jakarta Barat. Meninggal di RSUD Tarakan, Rabu (22/5/2019).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.