Polisi Buru ''Sponsor'' yang Biayai Penyerangan Asrama Brimob
Polisi telah mengamankan pelaku kerusuhan serta provokator penyerangan. Namun saat ini pihak kepolisian masih mendalami sosok yang menjadi penyandang
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Hengki berharap massa berkomitmen untuk tetap menciptakan situasi tetap kondusif.
Hal ini dilakukan agar aktivitas masyarakat setempat dapat kembali berjalan normal.
Meski begitu, Hengki menegaskan aparat tetap bersiaga.
Baca: Penjelasan Psikolog Kenapa Anak Muda Lebih Mudah Terprovokasi di Tengah Kerumunan Massa
“Personel TNI dan Polri bertugas memberi jaminan keamanan kepada masyarakat, mereka juga harus memahami bahwa tindakan mereka sangat merugikan,” tutur Hengki.
Negosiasi tersebut dilakukan di dua titik flyover.
Baca: Ustaz Arifin Ilham Meninggal Dunia, Kalimat Duka Istri Pertama Ini Kebanjiran Tangis dan Doa
Negosiasi massa ke arah Cideng dipimpin Danrem, sedangkan ke arah Kemanggisan dipimpin Dandim.
Hingga Rabu (22/5/2019) malam, ada 165 orang yang ditangkap dari peristiwa tersebut dan jika ditemukan dugaan tindak pidana maka polisi akan memproses orang itu.
Dipukul mundur
Petugas kepolisian berhasil memukul mundur massa aksi 22 di Slipi, Jakarta Barat, Rabu (22/5/2019) malam.
Pantauan Tribunnews.com di lokasi, Jalan Kemanggisan Utama Raya, massa yang sebelumnya aktif menyalakan petasan kini sudah berangsur kondusif.
Tampak, polisi berhasil membawa beberapa peserta aksi massa yang diduga menjadi provokator aksi.
Baca: Massa Aksi 22 Mei Tutup Jalan Kebon Sirih dan Gondangdia
Kini, petugas kepolisian masih berjaga di sekitar jalan Kemanggisan Utama, tepatnya di atas flyover Slipi, untuk mengantisipasi aksi susulan.
Kondisi sepanjang jalan itu pun dipenuhi oleh batu-batu sisa lemparan aksi massa.
Baca: Fadli Zon dan Neno Warisman Jenguk Korban Aksi 22 Mei di RSUD Tarakan
Terlihat pula pecahan botol kaca berserakan yang diduga bom molotov.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.