Bertemu Jokowi, Habibie: Pemimpin Tak Hanya Memimpin Pemilihnya, tapi Seluruh Bangsa Indonesia
Presiden ketiga RI BJ Habibie dan Presiden petahana Joko Widodo mengadakan pertemuan di Istana Merdeka, pada Jumat (24/5/2019), ini yang dibicarakan.
Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Presiden ketiga RI BJ Habibie dan Presiden petahana Joko Widodo mengadakan pertemuan di Istana Merdeka, pada Jumat (24/5/2019).
Dalam pertemuan itu, BJ Habibie dan Jokowi membicarakan tentang persatuan dan kesatuan bangsa.
Berdasarkan pengamatan Kompas.com, BJ Habibie tiba di Istana Merdeka pukul 14.15 WIB.
Setelah pertemuan tersebut, BJ Habibie dan Jokowi menyempatkan diri menemui awak media yang telah menunggu.
Berdasarkan siaran langsung yang ditayangkan Kompas TV, BJ Habibie membeberkan hasil dari pertemuannya dengan Jokowi ke awak media.
Baca: Habibie Temui Presiden Jokowi di Istana Merdeka
"Dalam hal ini, kita sepakat juga bahwa mengenai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dan stabilitas, dan proses pemerataan dan masa depan bangsa tidak ada tawar menawar, itu kartu mati," ujar BJ Habibie.
BJ Habibie juga menyampaikan bahwa siapa pun yang terpilih sebagai presiden bukan hanya memimpin pemilihnya, melainkan juga seluruh bangsa Indonesia.
"Dan siapa saja yang nanti akan memimpin dan sedang memipin dia tidak memimpin yang memilihnya, dia memimpin seluruh bangsa Indonesia," lanjut BJ Habibie.
Pemilihan presiden juga disoroti oleh BJ Habibie saat menyampaikan keterangan kepada awak media.
"Kita tidak dibenarkan tiap 5 tahun tidak ada pemilihan presiden, apa tidak menghambat risiko pembangunan, mengambil risiko bahwa kita bisa diadu domba, pecah dan sebagainya. Tidak ada itu," ujar Habibie.
Baca: Elite Gerindra Akui Prabowo Temui Jusuf Kalla, Ini yang Dibicarakan
Kemudian BJ Habibie menyangkal apabila kepemimpinan Jokowi disamakan dengan tahun 1998.
"Dan kalau disamakan dengan keadaan waktu bapak tahun 1998, it's not true," tegasnya.
BJ Habibie kemudian mengatakan bahwa dirinya mengenal 3 generasi bangsa, yakni generasi 45, generasi peralihan dan generasi penerus.
"Ini adalah ujung tombaknya generasi penerus, karena saya kenal 3 generasi generasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.