Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Libatkan 160.335 Personel Gabungan, 11 Polda Bakal Diprioritaskan dalam Operasi Ketupat 2019

Mantan Kapolda Metro Jaya itu juga menuturkan bahwa ada 11 Polda yang menjadi prioritas dalam operasi tersebut

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Libatkan 160.335 Personel Gabungan, 11 Polda Bakal Diprioritaskan dalam Operasi Ketupat 2019
Tribunnews.com/ Danang Triatmojo
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, di Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (28/5/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan 160.335 personel gabungan akan dilibatkan dalam Operasi Ketupat Tahun 2019.

Tito Karnavian menyebut pasukan gabungan terdiri dari Polri, TNI, Kementerian dan dinas terkait, Satpol PP, Pramuka dan personel dari organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan.

Baca: 6 Cara Packing Mudik Lebaran dengan Koper atau Ransel yang Benar

"Terdiri atas 93.589 personel Polri, 13.131 personel TNI, 18.906 personel Kementerian dan Dinas terkait, 11.720 personel Satpol PP, 6.913 personel Pramuka, serta 16.076 personel organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan," ujar Tito, dalam amanatnya di Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (28/5/2019).

Mantan Kapolda Metro Jaya itu juga menuturkan bahwa ada 11 Polda yang menjadi prioritas dalam operasi tersebut.

Meski demikian, operasi ketupat akan dilaksanakan di 34 Polda atau seluruh Indonesia.

Polda-polda tersebut antara lain Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polda Jawa Tengah, Polda DIY, Polda Jawa Timur, Polda Banten, Polda Lampung, Polda Sumatra Selatan, Polda Sulawesi Selatan, Polda Bali, dan Polda Papua.

Baca: Kapolri Beberkan 4 Nama Tokoh Nasional yang Diincar Eksekutor Hingga Pendana Diduga Pejabat Negara

Berita Rekomendasi

Di sisi lain, ia mengatakan dalam Operasi Ketupat Tahun 2019 akan digelar 2.448 Pos Pengamanan, 764 Pos Pelayanan, 174 Pos Terpadu, dan 12 lokasi check point sepeda motor, pada pusat aktivitas masyarakat, lokasi rawan gangguan kamtibmas, serta lokasi rawan gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas.

"Sementara terkait objek pengamanan dalam operasi kali ini antara lain berupa 898 terminal, 379 stasiun kereta api, 592 pelabuhan, 212 bandara, 3.097 pusat perbelanjaan, 77.217 masjid, dan 3.530 objek wisata," tukasnya.

Operasi Ketupat Digelar 13 Hari

Dalam amanatnya, Tito Karnavian menyebut Operasi Ketupat 2019 akan digelar selama 13 hari.

Baca: Moeldoko Mengaku Juga Diincar Hingga Harus Dikawal 2 Personel Kopassus

Yakni mulai Rabu dini hari tanggal 29 Mei 2019 hingga Senin tanggal 10 Juni 2019.


Tito Karnavian mengatakan operasi kali ini memiliki karakteristik dibanding operasi yang digelar pada tahun-tahun sebelumnya.

"Operasi Ketupat Tahun 2019 memiliki karakteristik yang khas dibandingkan dengan operasi di tahun-tahun sebelumnya. Karena dilaksanakan bersamaan dengan proses penyelenggaraan tahapan Pemilu Tahun 2019," ujar Tito, di Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (28/5/2019).

Hal tersebut, kata dia, membuat potensi kerawanan yang akan dihadapi dalam penyelenggaraan operasi ini semakin kompleks.

Ia menyebut kekompleksan operasi itu terjadi antara lain akibat berbagai gangguan terhadap stabilitas kamtibmas, berupa aksi serangan teror.

Selain itu juga berbagai kejahatan konvensional yang meresahkan masyarakat, seperti pencurian, perampokan, penjambretan, begal, dan premanisme; aksi intoleransi dan kekerasan.

"Kemudian gangguan terhadap kelancaran dan keselamatan transportasi darat, laut, dan udara; permasalahan terkait stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok; bencana alam, dan yang bersifat natural dan manusia," kata dia.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu menuturkan ada 11 Polda yang menjadi prioritas, meski dilaksanakan di 34 Polda di seluruh Indonesia.

Polda-polda tersebut antara lain Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polda Jawa Tengah, Polda DIY, Polda Jawa Timur, Polda Banten, Polda Lampung, Polda Sumatra Selatan, Polda Sulawesi Selatan, Polda Bali, dan Polda Papua.

Tito juga mengatakan operasi Ketupat Tahun 2019 akan melibatkan 160.335 personel gabungan.

"Terdiri atas 93.589 personel Polri, 13.131 personel TNI, 18.906 personel Kementerian dan Dinas terkait, 11.720 personel Satpol PP, 6.913 personel Pramuka, serta 16.076 personel organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan," tukasnya.

Baca: PSI : Jokowi dan Prabowo Harus Salaman, Cipaka-Cipiki Agar Suasana Politik Dingin

Adapun dalam Operasi Ketupat Tahun 2019 akan digelar 2.448 Pos Pengamanan, 764 Pos Pelayanan, 174 Pos Terpadu, dan 12 lokasi check point sepeda motor, pada pusat aktivitas masyarakat, lokasi rawan gangguan kamtibmas, serta lokasi rawan gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas.

Sementara terkait objek pengamanan dalam operasi kali ini antara lain berupa 898 terminal, 379 stasiun kereta api, 592 pelabuhan, 212 bandara, 3.097 pusat perbelanjaan, 77.217 masjid, dan 3.530 objek wisata.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas