Soal Kepergian Prabowo ke Dubai, Ini Kata Ketua DPP Gerindra, BPN, Fadli Zon hingga TKN
Kepergian Prabowo ke Dubai bersama beberapa warga negara asing menjadi sorotan publik. Ini komentar beberapa tokoh tentang keberangkatan Prabowo.
Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Fathul Amanah
TRIBUNNEWS.COM - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dikabarkan bertolak ke Dubai, Uni Emirat Arab pada Selasa (28/5/2019).
Prabowo berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta menumpang jet pribadi pukul 08.14 WIB.
Prabowo pergi ke Dubai bersama tujuh orang, empat di antaranya merupakan warga negara asing (WNA).
Ketujuh orang tersebut yakni, Edy Yarman, Yoriko Fransisko, Gibrael Habel Karapang.
Dalam perjalanan tersebut, terdapat dua warga negara Rusia, Mikhael Davydov dan Anzhelika Butaeva.
Sementara dua orang lainnya yakni Justin Darrel Flores Howard yang merupakan warga negara Amerika dan Mischa Gemermann, warga negara Jerman.
Rombongan Prabowo terbang ke Dubai menunggangi Jet Ambrear 190/Lineage dengan nomor registrasi 9HYNC.
Kabar kepergian Prabowo ini mencuri banyak perhatian publik.
Terlebih soal beberapa warga negara asing yang mendampingi Prabowo.
Sejumlah tokoh pun berkomentar perihal keberangkatan Prabowo ke Dubai bersama beberapa warga negara asing tersebut.
Berikut Tribunnews.com rangkumkan dari sejumlah sumber, komentar tokoh tentang kepergian Prabowo ke Dubai.
Baca: Prabowo Terbang ke Dubai, Penjelasan Fadli Zon hingga Harga Jet Pribadi yang Ditumpangi
Baca: Heran Kepergian Prabowo ke Luar Negeri Jadi Perhatian Publik, Fadli Zon: Menurut Saya Agak Aneh
1. Ketua DPP Partai Gerindra
Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria membenarkan kabar kepergian Prabowo ke Dubai.
Riza mengatakan bahwa kepergian Prabowo ke Dubai bertujuan menemui kolega bisnisnya.
Selain itu, Prabowo juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.
"Biasa, ada urusan ketemu kolega bisnis. Sekaligus check-up kesehatan," ujar Riza kepada wartawan, Selasa (28/5/2019).
Meski melakukan pemeriksaan kesehatan, Riza membantah Prabowo sedang sakit.
Riza mengatakan Prabowo dalam keadaan sehat dan memang rajin melakukan pemeriksaan kesehatan.
"Periksa kesehatan rajin, bagus kok. Kesehatan prima. Dia kan disiplin, namanya mantan tentara, purnawirawan. Dia itu disiplin, tertib, teratur," kata Riza.
"Selama kampanye pilpres ini kan sibuk, belum sempat ke luar negeri menemui kolega dan teman. Sekalian cek kesehatan," ucapnya.
Baca: Rombongan Prabowo ke Dubai, TKN: Bukti Kedekatan Pihak Asing Ada di Kubu Mereka
Baca: Fadli Zon Tegaskan Prabowo Ke Dubai Hanya untuk Urusan Bisnis
2. Fadli Zon
Waketum Partai Gerindra Fadli Zon merasa heran kepergian Prabowo ke Duabi menjadi sorotan publik.
"Pak Prabowo itu kan bukan sekali ini ke luar negeri. Jadi sudah biasa dalam sebulan beberapa kali ke luar negeri. Memang usaha beliau, ketemu kolega, ada urusan yang lain-lain, biasa," ujar Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (29/5/2019).
Fadli Zon justru mempertanyakan tersebarnya manifes keberangkatan Prabowo ke luar negeri.
Menurut dia, itu merupakan informasi pribadi yang tidak boleh disebarluaskan.
"Jadi menurut saya agak aneh. Ini informasi yang bersifat privat kemudian disebarluaskan sedemikian rupa," kata dia.
Fadli Zon pun menjawab pertanyaan terkait warga negara Rusia yang membersamai Prabowo dalam perjalanan tersebut.
"Ya kan ada juga yang bersama Pak Prabowo kan pernah ada kawannya dan sebagainya itu ada.
Anak buah kawannya, saudara-saudaranya, mitra bisnisnya, dan lain-lain," ujar Fadli Zon.
Mikhail dan Anzhelika warga negara Rusia tersebut, tercatat pernah menghadiri focus group discussion (FGD) bernama Election Visit Indonesia 2019 di Gedung DPR pada 16 April.
Sebagaimana dilansir Kompas.com dari catatan pemberitaan yang disiarkan situs resmi DPR yaitu www.dpr.go.id.
Ketika ditanya mengapa sekretariat parlemen Rusia ikut Prabowo dalam perjalanan ke luar negeri, Fadli Zon menilai hal itu biasa saja.
Terlebih perjalanan Prabowo ke luar negeri kali ini bersifat pribadi.
"Biasa-biasa saja ya, perkawanan-perkawanan itu kan biasa saja. Cuma kalau kali ini saya kira urusan privat, urusan biasa," kata dia.
3. Jubir BPN
Sama halnya dengan Fadli Zon, Juru bicara BPN Andre Rosaide mempertanyakan tersebarnya manifes penerbangan Prabowo ke Dubai.
BPN bahkan meminta ada investigasi soal penyebar manifes tersebut.
"Apa kepentingan manifes Pak Prabowo disebar. Sampai semua wartawan bertanya kepada kami.
Lalu sampai Kabag Imigrasi membuat keterangan khusus," kata Andre Rosiade, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/5/2019) malam.
"Saya minta ini diinvestigasi siapa yang menyebar manifes. Apakah pihak bandara atau pihak Imigrasi yang menyebarkan," tambah dia.
Andre mengatakan tersebarnya manifes perjalanan Prabowo ke luar negeri bukan kali pertama ini terjadi.
Beberapa waktu lalu, hal serupa pernah terjadi saat Prabowo terbang ke Brunei Darussalam.
"Kenapa terkesan ingin mengekspos Pak Prabowo. Sampai manifes yang tidak perlu diekspos malah diekspos.
Terindikasi Pak Prabowo diintelin, semua kegiatan dipantau," kata dia.
Menurut dia, manifes adalah dokumen yang bersifat rahasia dan terbatas karena memuat data diri penumpang.
Sehingga tak semestinya manifes dapat tersebar.
"Ke Brunei kemarin juga beredar manifesnya. Ini ke Dubai juga beredar.
Siapa yang punya wewenang menyebarkan manifes? Ada apa ini? Memang enggak boleh orang bebas ke mana-mana?" ucapnya.
4. Jubir TKN
Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga menilai kepergian Prabowo didampingi warga negara asing sebagai bukti bahwa selama ini pihak yang menuduh Jokowi bersama asing tidak terbukti.
"Paling tidak publik tahu apa yang terjadi lah soal pergi ke luar negeri sampai ke Dubai sampai ke Viena kabarnya, dan bersamaan dengan orang Rusia itu juga menunjukkan bahwa memang selama ini ada kedekatan dengan asing juga pihak mereka," kata Arya saat dihubungi, Rabu (29/5/2019).
Arya pun enggan berspekulasi bahwa kepergian Prabowo tersebut terkait Pilpres 2019.
Setidaknya, kata Arya, publik semakin jelas melihat pihak yang selama ini menuduh Jokowi bersama asing tak terbukti.
Justru, Prabowo yang pergi bersama pihak asing ke luar negeri.
"Paling tidak mata publik terbuka dengan kondisi ini," jelas Arya.
(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)